ERA.id - Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan Korps Bhayangkara membeli 1.857 pistol full set Pepper Projectile Launcher dengan harga Rp49.966.763.000.
"Pagu anggaran yang dialokasikan dalam DIPA tersebut sejumlah Rp49.966.763.000. Berdasarkan kerangka acuan kerja dalam dokumen perencanaan, sasaran volume atau kuantiti Pepper Projectile Launcher yang direncanakan adalah sebanyak 1.857 set," kata Ramadhan di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (14/7/2023).
Ramadhan menjelaskan pistol ini merupakan senjata api laras pendek yang bersifat melumpuhkan dan tidak mematikan. Senjata ini tak seperti pelontar gas air mata yang biasa dipakai petugas ketika mengamankan unjuk rasa.
Dia lalu merinci harga satuan per pistol itu dalam kontrak, yakni senilai Rp9.406.000. Dengan demikian, anggaran yang dikeluarkan untuk membeli 1.857 unit pistol Pepper Projectile Launcher sebesar Rp17.466.942.000.
Korps Bhayangkara mengeluarkan Rp32.393.508.000 untuk pembelian perlengkapan pendukung pistol Pepper Projectile Launcher.
"Kemudian untuk kelengkapan pendukung, untuk paper project senilai Rp32.393.508.000, dengan rincian yang pertama adalah 55 pieces pepper powder lada dan 55 pieces max powder lada+gas air mata projectile, volumenya 1.857. Kemudian yang kedua extra magazine 2 pieces, kemudian CO gas, kemudian holster chest, dan magazine pouch," ucapnya.
Jenderal bintang satu Polri ini menyebut senjata ini digunakan petugas sebagai alat perlindungan diri ketika akan menangkap atau melumpuhkan pelaku kejahatan. Ribuan senjata ini akan didistribusikan ke Polda Metro Jaya.
"(Sebanyak) 1.857 set ini akan didistribusikan ke Polda Metro Jaya. Ini sesuai permintaan Polda Metro Jaya kepada Mabes Polri. Jadi sifatnya (seperti) gas air mata ini (peluru) pepper lada, jadi dia hanya, sifatnya gas air mata. Ini proyektilnya kecil dia," jelasnya.