Kasihan Ridho, Cuma karena Bertato, Dituduh Pencuri dan Digebuki Massa di Jaksel

| 26 Jul 2023 12:36
Kasihan Ridho, Cuma karena Bertato, Dituduh Pencuri dan Digebuki Massa di Jaksel
ILUSTRASI seorang pria tertunduk sedih.

ERA.id - Viral di media sosial pria yang menjadi korban pencurian sepeda motor, malah digebuki massa karena dikira pelaku di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel).

Dari video dan narasi yang dilihat di akun Instagram @merekamjakarta, seorang pria bernama Ridho ditangkap warga di Jalan Haji Jian 3B, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jaksel, Selasa (25/7) kemarin karena dituduh warga sebagai maling motor.

Perekam video menjelaskan Ridho bukanlah maling motor, namun korban kejahatan karena handphonenya dicuri. Saat itu, Ridho yang merupakan karyawan cuci steam mobil hendak mencari makan, lalu bertemu kedua pelaku yang datang dengan satu sepeda motor.

Pelaku lalu berpura-pura mengajak korban ikut naik sepeda motor dan Ridho menurutinya. Tak lama kemudian, handphone Ridho dicuri dan pelaku kabur.

Korban pun berteriak minta tolong, namun warga mengira Ridho adalah pelaku pencurian karena memiliki tato. Korban pun dihakimi massa.

"Tapi warga tidak percaya dikarenakan di bagian tangan Ridho bertato," demikian narasi dilihat di akun Instagram @merekamjakarta, Rabu (26/7/2023).

Dikonfirmasi, Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Tribuana Roseno membenarkan Ridho bukanlah pelaku kejahatan. Polisi datang ke TKP usai menerima informasi jika warga menangkap pelaku pencurian sepeda motor.

Saat dilakukan penelusuran dan pengecekan CCTV, Ridho ternyata bukanlah maling. Warga menghakimi massa korban karena belum melihat CCTV di sekitar lokasi kejadian.

"Karena warga awalnya belum melihat CCTV, warga yang mengamankan korban bernama Ridho lalu menginterogasi dan memukul Ridho," ujar Tribuana kepada wartawan, Rabu (26/7/2023).

Terkait betul tidaknya Ridho dihakimi massa karena memiliki tato, Tribuana tak menjelaskannya. Dia hanya menyebut korban sudah memaafkan warga yang memukulinya.

"Sudah minta maaf, karena warga juga tidak tahu. Korban juga memaafkan," ucap Tribuana.

Rekomendasi