ERA.id - Seorang warga melakukan aksi nekat bunuh diri karena kerap kali ditagih pinjaman online atau pinjol dengan cara-cara yang kurang baik bahkan lebih parahanya dengan caci maki. Sebut saja, nama pinjolnya Adakami.
Kejadian ini diungkap akun Twitter @Partai Socmed, Selasa (19/9/2023). Akun tersebut memposting sebuah unggahan bahwa salah satu anggota keluarga melakukan bunuh diri karena tidak bisa mampu membayar pinjol.
"Keluarga saya bunuh diri, karena tidak mampu membayar di Adakami. Teror dan cacian hingga menjurus ke pemecatan dari pekerjaanya makin terpuruk. Peristiwa bunuh diri karena pinjol memang tidak di up karena keluarga besar pun malu membuka aib almarhum. Tapi ini benar-benar serius," tulisnya.
"Kalau sudah banyak yang speak up tentang kelakuan DC Adakami di sosial media dan lain-lain, kenapa enggak diungkap aja. oh, owner apk ini ada di Indonesia," tulisnya.
Disebutkannya, bahwa pinjol Akademi bunganya hingga 100 persen. "Hallo @ojkindonesia. Kami dapat banyak sekali pengaduan tentang pinjol @adakamiofficial yang dipimpin oleh Bernardino Moningka Vega. Baik praktik bunga terselubung hingga mendekati 100 persen, hingga cara-cara meneror ke kantor dan serangan order gofood palsu," ujarnya.
Akun tersebut meminta kepada Otoritas Jasa Keuangan atau OJK untuk turun tangan menyelesaikan persoalan pinjol Adakami. "Ini apa-apaan @ojkindonesia? bunga mencekik dengan istilah biaya layanan yang hampir 100 persen dari pinjaman pokoknya. Apakah praktik-praktik culas begini diizinkan oleh OJK? Adakami dibawah pengawasan OJK kan? Apa yang kalian awasi, setoran anggotanya saja?." tulisnya.
Ternyata, kasus serupa diungkap oleh netizin akun @julianj_. "Adakami ini termasuk salah satu aplikasi pinjol yang hampir bikin teman gw bunuh diri juga. Bunganya tinggi denda tang makin hari makin gak wajar, mungkin sama kaya pinpri. Yang gw heran juga setiap twit yang ramai timline, kolom reply selalu ada aplikasi adakami," ujarnya.