ERA.id - Viral di media sosial sejumlah warga menemukan banyak selongsong peluru ketika terjadi kericuhan aksi unjuk rasa di Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng), Sabtu (23/9) malam.
Dari video dan narasi yang dilihat di akun Instagram @youth_actkalimantan, kejadian ini berawal ketika masyarakat melakukan unjuk rasa ke PT Hamparan Mawasit Bangun Persada (HMBP). Tiba-tiba kericuhan terjadi dan masyarakat menembakkan pelontar gas air mata.
Terdengar juga suara letusan senjata. Akibat kericuhan ini sejumlah orang luka-luka. Warga kemudian menemukan banyak selongsong peluru di sekitar lokasi.
Dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Erlan Munaji menyebut selongsong itu berasal dari peluru karet yang ditembakkan petugas.
"Karena ini mengancam jiwa bagi tim patroli kita melakukan tembakan peluru karet. Iya peluru karet bukan peluru tajam," kata Erlan kepada wartawan, Senin (25/9/2023).
Erlan menjelaskan unjuk rasa ini karena warga menuntut 20 persen kebun plasma dan kawasan hutan di luar hak guna usaha (HGU) PT HMBP.
Kejadian pada Sabtu itu berawal ketika masyarakat mengadang petugas yang sedang berpatroli dengan melempar batu dan menutup jalan di area PT HMBP. Petugas pun membalas dengan menembakkan gas air mata.
Aparat lalu menembakkan peluru karet ketika melihat ada masyarakat yang membawa senjata tajam.
"Iya, karena mereka malam itu sambil menghunus parang, dan mandau gitu kan. Itu kan ibaratnya mengancam jiwa kita tim patroli, sehingga kita lakukan upaya itu (tembakan peluru karet)," ucapnya.
Erlan menerangkan situasi saat ini telah kondusif. Masyarakat dan PT HMBP direncanakan akan melakukan mediasi kembali pada hari ini.