ERA.id - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Welfizon Yuza mengimbau masyarakat agar menjaga fasilitas publik dan tidak memasang alat peraga kampanye di bus maupun halte.
”Kami mengimbau kepada semua pelanggan TransJakarta dan masyarakat secara umum, TransJakarta ini adalah fasilitas publik. Jadi kita harus menjaga netralitasnya, jangan ditempel dengan alat peraga kampanye,” kata Welfizon, Jumat (22/12/2023).
Lebih lanjut, Welfizon juga mengatakan bahwa pihaknya berupaya untuk menjaga netralitas TransJakarta di masa kampanye pemilu 2024. Salah satunya dengan memeriksa setiap unit bus TransJakarta sebelum keluar dari depo.
Tak hanya itu, terdapat pula pemeriksaan di ujung koridor secara acak untuk melihat apakah ada tempelan-tempelan tertentu.
Halo @PT_Transjakarta
Saya bantu melepas stiker kampanye caleg di bus kalian
Sebelumnya sudah ada yg komplen, entah ini bus yg sama atau beda. Kalau bisa cari pelakunya di CCTV! 👿 pic.twitter.com/22z60TfCde
— Rafendra Aditya 🍉 (@rafenditya) December 4, 2023
Sebelumnya, Transjakarta pernah mendapat laporan adanya stiker calon legislatif dari Partai Ummat di dalam bus yang ditempel pengguna. Hal itu pun sempat disorot di media sosial.
Kendati demikian, hal tersebut langsung ditindaklanjuti dan dicopot oleh Transjakarta.
Welfizon menambahkan, seluruh direksi dan operator Transjakarta juga sudah menandatangani pakta netralitas. Sebab pihaknya merupakan bagian dari Pemprov DKI Jakarta.
Kemudian, jika ditemukan pengguna jasa atau seseorang yang menempel secara diam-diam, maka akan disanksi dan dilapor ke pihak Bawaslu. "Jaga aset-aset publik untuk tidak dijadikan sebagai media atau tempat untuk kampanye,” ujar Welfizon.