Diduga Idap Skizofrenia, Ibu yang Bunuh Anak di Bekasi Ditahan di Sel Terpisah

| 08 Mar 2024 18:45
Diduga Idap Skizofrenia, Ibu yang Bunuh Anak di Bekasi Ditahan di Sel Terpisah
Ilustrasi pembunuhan (Pixabay)

ERA.id - Seorang ibu, SNF (26) ditetapkan menjadi tersangka usai menusuk anaknya, AAMS (5) sebanyak 20 kali hingga tewas di rumahnya di kawasan Kota Bekasi. Tersangka ini ditahan meski kerap berhalusinasi dan terindikasi mengidap skizofrenia.

"Tersangka ditahan di Rutan Polres Metro Bekasi Kota," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus saat dihubungi, Jumat (8/3/2024). 

Firdaus menambahkan tersangka ini ditempatkan di sel secara terpisah dengan tahanan lain. "Tersangka ditahan di sel terpisah dengan tahanan wanita lainnya," imbuhnya.

Tidak diketahui apakah nantinya SNF akan dipindahkan ke rumah sakit (RS) atau tidak. 

Sebelumnya, polisi menyampaikan SNF yang menusuk anaknya, AAMS sebanyak 20 kali hingga tewas di rumahnya di kawasan Kota Bekasi, kerap berhalusinasi sejak dua bulan lalu.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap suami tersangka itu mengetahui ada keanehan lebih kurang dua bulan terakhir. Nah keanehan ini yang diduga suaminya ini sebagai faktor penyebab terjadinya kasus pembunuhan anak ini," kata KBP Muhammad Firdaus kepada wartawan, hari ini.

Ayah korban masih menjalani pemeriksaan hingga saat ini. Sebelumnya, dia berada di kawasan Medan. Hasil pemeriksaan sementara, SNF kerap berkata terkait SARA ketika berhalusinasi.

"Ya keanehan yang dimaksud itu berhalusinasi. Itu kalau saya jelaskan apa kata-katanya ini ada mengandung unsur SARA, Jadi mohon maaf tidak bisa saya sebutkan di dalam rilis," ujarnya.

AAMS tewas dibunuh pada Kamis (7/3) kemarin. Namun pada hari sebelumnya atau Rabu (6/3), SNF pergi ke Bandara Soekarno-Hatta bersama korban dan satu anak lainnya yang berumur 1 tahun 7 bulan sambil membawa barang-barang.

"Jadi si istrinya ini pergi ke bandara sama anaknya, katanya dia mau pergi ke suatu tempat karena ada panggilan itu tadi bisikan gaib tadi, halusinasinya si pelaku," ungkapnya.

Sang suami pun kaget karena tak diberitahu. Dia lalu meminta istrinya untuk pulang dan difasilitasi untuk menginap di hotel di kawasan Kota Bekasi.

Sekira pukul 23.00 WIB, pelaku dan dua anaknya tiba di hotel. SNF lalu check out pada Kamis sekira pukul 03.00 WIB. Pelaku pun minta pihak hotel untuk dipesankan taksi. Namun ketika taksi datang, SNF dan kedua anaknya tak ada di lokasi dan diduga pulang dengan jalan kaki.

Sang suami yang masih berada di Medan kerap menghubungi istrinya, namun tidak bisa. SNF baru bisa bisa dihubungi sekira pukul 10.00 WIB.

Saat ditanya ada di mana AAMS, sang istri menjawab korban telah pergi. Suami lalu menyuruh orang kepercayaannya, NA untuk mengecek ke rumah. Sesampainya, NA bertanya ada di mana anak-anak, namun dijawab SNF telah hilang.

NA tak percaya begitu saja dan meminta masuk ke dalam rumah. Dia lalu naik ke lantai dua dan mendapati AAMS telah tewas di atas tempat tidur dalam kondisi berlumuran darah.

"Nah pada saat itu dilihat anak (lainnya yang umur 1 tahun) tersebut masih di dalam rumah langsung dibawa oleh saksi ke rumah tetangga dalam keadaan sudah bangun," kata Firdaus.

Saksi ini lalu melaporkan kejadian tersebut ke sekuriti setempat. Kemudian, sekuriti menindaklanjutinya dengan memberitahu polisi. Setibanya, polisi melakukan olah TKP dan mengetahui jika korban tewas dengan 20 luka tusukan.

Ditemukan juga sebilah pisau yang terbungkus plastik berlumuran darah. SNF pun ditangkap dan dibawa ke Polres Metro Bekasi Kota untuk diperiksa. Kemudian, ibu ini ditetapkan menjadi tersangka.

Rekomendasi