Sepanjang 2024, Polri Ungkap 17 Kasus Penyimpangan BBM

| 29 Mar 2024 01:45
Sepanjang 2024, Polri Ungkap 17 Kasus Penyimpangan BBM
Dittipidter Bareskrim Polri mengungkap kejahatan pengoplosan BBM oleh SPBU di Jakarta, Kamis (28/3/2024). (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)

ERA.id - Sepanjang periode Januari hingga Maret 2024, Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri mengungkap 17 kasus penyimpangan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah wilayah di Indonesia. 

"Ini sejak bulan Januari sampai dengan saat ini ada 17 kasus," kata Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Nunung Syaifuddin di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, seperti dikutip Antara.

Jenderal polisi bintang satu itu menjelaskan 17 kasus tersebut, termasuk tiga laporan polisi kasus penipuan atau pengoplosan BBM dilakukan empat SPBU yang ada di wilayah Depok, Tangerang dan Jakarta Barat.

Pengelola, manager, hingga operator SPBU tersebut melakukan kecurangan mengubah Pertalite menjadi Pertamax dengan mencampurkan bahan pewarna.

Kasus kecurangan SPBU ini merupakan modus baru, mencampur bahan pewarna ke Pertalite diubah menjadi Pertamax.

"Penyimpangan yang dilakukan SPBU sehingga merugikan masyarakat," katanya.

Dari 17 kasus itu, lanjut dia, sebanyak 67 tersangka telah ditangkap oleh pihaknya.

Para tersangka tersebut, perannya mulai dari operator, pengelola dan manajer.

Para pelaku kejahatan ini telah melanggar ketentuan Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2021 tentang Minyak dan Gas Bumi serta Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Rekomendasi