ERA.id - Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, mengungkapkan para remaja mau ikut tawuran karena bangga jika terlibat keributan.
"Kalau saya lihat memang perilaku anak muda ini, ada namanya kebanggaan yang luar biasa. Itu di mana-mana seperti itu, mau saya SMP berapa, saya SMA berapa, saya hebat saya ini," kata Karyoto di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (1/4/2024).
Jenderal bintang dua Polri ini menambahkan para pelajar kebanyakan ikut tawuran usai janjian dari media sosial. Selain karena kesepakatan, juga disebabkan saling ejek antarpelajar.
Karyoto menyebut pihaknya akan berpatroli rutin untuk mencegah terjadinya tawuran di Jakarta. Meski begitu, dia menerangkan peran serta orang tua juga dibutuhkan agar anak-anaknya tidak ikut tawuran.
"Kita bertekad untuk zero accident, mudah-mudahan bisa kita realisasi," ucapnya.
Polisi akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk menindaklanjuti para pelajar yang kedapatan tawuran. Mereka yang terlibat tawuran juga akan diberi sanksi sesuai aturan yang berlaku.
"Apalagi kalau betul-betul pidana sudah pasti catatan kepolisian (SKCK) akan tidak memberikan rekomendasi yang baik," tambahnya.
Diketahui, sejumlah remaja terlibat tawuran di kawasan Jakarta saat bulan Ramadan.
Terbaru, terjadi tawuran di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus) pada Sabtu (30/3) silam dan konvoi pelajar di Jalan Jenderal Sudirman, Jakpus pada Minggu (31/3) kemarin.
Sejumlah remaja diamankan dari tawuran di Kemayoran. Namun untuk konvoi di Jalan Jenderal Sudirman, polisi tidak melakukan penangkapan karena para pelajar ini kabur.