ERA.id - Beredar rekaman CCTV yang menunjukkan mahasiswa atau taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta di kawasan Cilincing, Jakarta Utara (Jakut), Putu Satria Ananta Rustika (19), tak sadarkan diri usai dianiaya oleh seniornya, Tegar Rafi Sanjaya (21).
Dalam rekaman CCTV yang beredar, korban terlihat digotong keluar dari dalam kamar mandi oleh sejumlah mahasiswa STIP. Putu digotong dalam kondisi tak sadarkan diri.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan membenarkan rekaman CCTV itu dan menyebut korban tak sadarkan diri saat digotong taruna lain.
"Iya, iya," ucap Gidion kepada wartawan, Rabu (8/5/2024).
Gidion tak bicara banyak dan juga hanya membenarkan kondisi Putu ketika digotong itu usai dipukul oleh Tegar.
Sebelumnya, polisi mengungkapkan Putu pingsan usai dipukul ulu hatinya oleh seniornya di STIP Jakarta pada Jumat (3/5) silam.
"Lalu tersangka orang pertama yang melakukan pemukulan terhadap korban Putu di bagian ulu hati, pemukulan di bagian ulu hati sebanyak lima kali, berdasarkan keterangan saksi. Kemudian, korban dipukuli, maka hilang kesadaran, lalu pingsan dan jatuh," kata Gidion kepada wartawan, Sabtu (4/5).
Pemukulan ini dianggap menjadi sebuah tradisi dari senior kepada junior. Awalnya, korban bersama empat temannya dikumpulkan di kamar mandi.
Putu adalah orang yang pertama dipukul tersangka. Untuk empat temannya belum dianiaya Tegar.
Korban pingsan usai pemukulan itu. Putu sempat diberi pertolongan. Namun, upaya penyelamatan itu ternyata tak sesuai prosedur yang tidak sesuai.
"Kemudian, dilakukan pertolongan dan dipindahkan ke satu tempat, kelas, di sebelah toilet. Kemudian, sebelum dipindahkan ke toilet dilakukan upaya penyelamatan, menurut tersangka nih ya, penyelamatan memasukkan tangan di mulut untuk menarik lidahnya. Tapi itu justru yang menutup saluran (pernapasan), korban meninggal dunia," ungkap Gidion.