ERA.id - Ayah korban pemerkosaan oleh dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dikabarkan meninggal dunia setelah dirawat.
Hal tersebut disampaikan drg. Mirza Mangku Anom lewat unggahan di Instagramnya @drg.mirza, Rabu (9/4/2025). Sebelumnya, ia juga ikut memviralkan kasus dugaan pemerkosaan di RSHS yang menimpa seorang keluarga pasien.
Berdasarkan berita yang diceritakan kakak korban kepada drg. Mirza, ayah mereka sudah meninggal dunia di RSHS tanggal 28 Maret silam.
Sebelumnya, pada tanggal 23 Maret, Polda Jawa Barat telah menangkap seorang dokter residen bernama Priguna Anugrah Pratama (PAP) yang menjadi tersangka pemerkosaan keluarga pasien yang sedang dirawat di RSHS.
Dokter bejat itu melancarkan aksinya dengan memanfaatkan kondisi ayah korban yang kritis dan membutuhkan transfusi darah.
PAP lalu mengajak FH, anak perempuan korban, ke sebuah ruangan baru di lantai 7 RSHS yang belum dipakai dengan dalih untuk transfusi darah tanpa didampingi anggota keluarga lain.
Korban lalu diperkosa tersangka PAP di Gedung MCHC RSHS Bandung setelah terlebih dahulu dibius.
Polisi menyampaikan tersangka sudah berniat untuk melakukan pemerkosaan karena sudah membawa alat kontrasepsi.
"Iya (memanfaatkan kondisi) dengan dalih mengambil darah. Bawa (kondom)," ujar Direktur Ditreskrimum Polda Jawa Barat Kombes Surawan, Rabu (9/4/2025).
Melalui akun @drg.mirza, adik korban juga menceritakan bahwa polisi menemukan dua plastik di Tempat Kejadian Perkara (TKP) berisi obat bius dan kondom berisi sperma.
Kabid Humas Polda Jabar Hendra Rochmawan mengatakan pihaknya membuka layanan pelaporan apabila ada yang telah merasa menjadi korban. Menurutnya, kemungkinan ada korban lain terkait kasus dan tersangka yang sama.
"Kami telah membuka layanan untuk laporan yang lainnya. Mungkin kasusnya sama tapi waktunya berbeda, mungkin karena malu atau mungkin karena sesuatu hal kita tunggu," kata Hendra.