Aktor Intelektual Pembunuhan Kacab Bank BRI Ngaku Pakai Wig Saat Lakukan Pertemuan

| 27 Aug 2025 16:11
Aktor Intelektual Pembunuhan Kacab Bank BRI Ngaku Pakai Wig Saat Lakukan Pertemuan
Polisi menangkap menangkap C alias Ken, yang merupakan satu dari empat aktor intelektual kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) bank BRI Cempaka Putih, (Tangkap layar)

ERA.id - Polda Metro Jaya menemukan wig atau rambut tiruan saat menangkap C alias Ken, yang merupakan satu dari empat aktor intelektual kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) bank BRI Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37) di kawasan Jakarta Timur. 

Dari akun YouTube anggota Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Iptu Zakaria alias Jacklyn, @Jacklyn Chopper is Back, Ken ditangkap di rumahnya di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Kabupaten Tangerang, Minggu (24/5). Dalam video itu terlihat seorang petugas yang menggeledah rumah Ken dan menemukan wig di atas tumpukan barang-barang.

"Aduh ketahuan deh. Botak soalnya saya,” kata Ken dilihat di akun YouTube Jacklyn.

Polisi kemudian bertanya Ken memakai wig atau tidak ketika melakukan pertemuan. Namun, belum diketahui maksud pertemuan itu.

"Kalau pertemuan sama orang ada pakai wig," jawab Ken. 

Tersangka ini lalu mengaku bertemu dengan tersangka Dwi Hartono yang merupakan seorang pengusaha, terakhir dua bulan lalu. Diketahui, Dwi sendiri merupakan salah satu aktor intelektual pembunuhan Kacab Bank BRI Cempaka Putih.

Sebelumnya, polisi membenarkan total tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta sebanyak 15 orang.

"Yang sudah ditangkap dan ditetapkan tersangka sudah 15 orang," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim kepada wartawan, hari ini.

Abdul belum mau menyampaikan motif pembunuhan ini. Pun identitas tujuh tersangka baru yang telah ditangkap polisi. Dia hanya menambahkan peran para pelaku terbagi dalam empat klaster.

"Pertama (klaster) aktor intelektual, kedua klaster yang membuntuti, ketiga klaster yang menculik, keempat klaster yang penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan membuang korban," imbuhnya.

Rekomendasi