ERA.id - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (Sekum FPI) Munarman menceritakan beberapa hari yang lalu pondok pesantren Habib Rizieq Shihab (HRS) di Megamendung memang diintai kepolisian 24 jam. Mereka menggunakan peralatan pengintaian yang canggih.
"Memang ada beberapa pengintai di Ponpes HRS, yaitu hari Jumat itu ada beberapa pengintai yang ditugaskan oleh institusi resmi negara. Saya tidak mau sebut, yang ditugaskan mengintai 24 jam. Mereka menggunakan drone dan peralatan canggih lainnya," kata Munarman di kediaman Rizieq, Senin (7/12/2020).
Ia melanjutkan sempat ada komunikasi antara para pengintai dengan laskar FPI yang menjaga Ponpes HRS. Para pengintai disebut terjebak dengan cara pengintaian mereka sendiri yang dianggap tidak profesional.
"Ada komunikasi antara laskar penjaga Megamendung dengan para pengintai. Ada tiga orang yang berhasil dikomunikasikan dan kita mendapatkan semua data-datanya, identitasnya kita dapatkan semua," katanya.
Menurutnya, pengintaian tersebut bukan cuma terjadi di Megamendung tapi juga di Petamburan. Lalu pengintaian juga diklaim dilakukan di Sentul, tempat aksi demonstrasi yang pernah dilakukan FPI.
"Artinya yang mau saya sampaikan di sini, HRS sejak kepulangannya memang diintai 24 jam, ada 30 orang. Masing-masing 10 orang di Sentul, di Megamendung. Jadi kita sudah tahu sebetulnya," katanya.