ERA.id - Para pedagang di kawasan Puncak Bogor kibarkan bendera putih tanda menyerah menghadapi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diperpanjang hingga 9 Agustus 2021. Padahal, jelang HUT RI 17 Agustus biasanya mereka memasang bendera merah putih.
Hal itu dilakukan karena pendapatan pedagang di Puncak selama pemberlakukan PPKM menurun hingga 70 persen.
Seperti halnya Hamid (51) pedagang nasi yang ikut memasang bendera putih, mengatakan pemasangan bendera putih tersebut dilakukannya sebagai bentuk pesan kepada pemerintah.
Sebab, selama pemberlakuan PPKM Level 4, penghasilannya merosot tajam dan selalu sepi pengunjung.
"Ini adalah simbol pesan dari kami para pedagang untuk pemerintah, agar lebih memperhatikan nasib rakyat kecil," katanya, Kamis (5/8/2021).
Menurutnya, sejak diberlakukan PPKM di Bogor, ia bersama keluarga mengaku sangat kesulitan. Sebab, penghasilan hariannya turun derastis hingga 70 persen lebih.
"Anjlok banget bang. Buat makan saja susah. Paling besar pendapatan saya itu dalam satu hari cuma Rp100 ribu. Belum buat belanja bahan belum buat makan sehari-hari. Pokoknya serba sulit," keluhnya.
Hamid yang sudah berjualan belasan tahun di kawasan Puncak Bogor mengaku tak ingin terlalu banyak berharap kepada bantuan dari pemerintah. Ia hanya ingin, pendapatan hariannya kembali normal seperti sediakala.
"Kalau bansos dari pemerintah paling hanya cukup buat satu Minggu. Terus nanti sisanya kami bagaimana. Yang saya ingin pemerintah ikut memikirkan nasib kami sebagai rakyat," ungkapnya.
Dirinya berharap pemerintah bisa mencarikan jalan keluar terbaik untuk dirinya dan pedagang kecil lainnya yang berjualan di kawasan Puncak. Sebab bansos pemerintah menurutnya bukanlah satu langkah yang bisa menyelesaikan penderitaan para pedagang.
"Kalau bansos itu kan bisa habis. Kalau habis nanti kami bagaimana. Yang kami inginkan adalah solusi konkret dari pemerintah, agar di masa PPKM ini penghasilan kami sebagai rakyat kecil tetap stabil," pungkasnya.