ERA.id - Perawatan mahasiswa korban pembantingan polisi saat unjuk rasa di Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang, Fariz Amrullah dipindahkan. Fariz dipindahkan dari rumah sakit Ciputra ke Citra Hospital.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan Fariz memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Namun demikian dia tak mengungkapkan jelas soal penyakit komorbid yang dialami oleh Fariz.
"Jadi saya dan pak Kapolres beserta keluarga sepakat membawa Fariz ke Citra Hospital untuk pemeriksaan menyeluruh termasuk komorbidnya karena ini juga untuk mendapatkan seluruh kondisi termasuk penyakit komorbidnya yang sedang dialami Faris saat ini," ujar Zaki, Jumat (15/10/2021).
Orang nomor satu di Kabupaten Tangerang ini menuturkan Fariz terdapat memar di bagian belakang tubuhnya. Efek untuk jangka panjang yang akan dialami Fariz, Zaki belum dapat memastikannya. Namun, diprediksi dalam dua hari ke depan kondisinya akan membaik.
"Yang kita harapkan ya pemulihan dari cedera memarnya aja. Cuma karena itu tadi, beliau ada pengobatan juga, nanti perlu dipastikan. Nanti kalau perlu ada rencana check up. Kondisi secara umum kondisinya baik," jelasnya.
Dokter yang menangani Fariz, Evi Kusnandar mengatakan kondisi pasiennya itu mulai stabil. Namun demikian, Fariz kata Evi masih mengeluhkan nyeri.
"Kondisinya stabil, tekanan darah, denyut nadi, semua stabil. Cuma yang perlu dipastikan karena dia sedang pengobatan juga, memang perlu dicek ulang. Tapi yang sekarang sifatnya darurat, insyaallah sih enggak ada. Tensi 170," katanya.
Fariz mengungkapkan dirinya masih merasakan nyeri di bagian dada, pundak dan kepala sebelah kiri. Kondisinya saat ini tak berbeda jauh dengan yang kemarin.
"(Nyeri) di bagian dada, pundak, dan kepala sebelah kiri. Kondisi awal dengan yang kondisi hari ini enggak jauh berbeda," ungkapnya.
Diketahui, Fariz dibanting oleh polisi berinisial NP saat demo tepat di Hari Ulang Tahun Kabupaten Tangerang yang ke 398, Rabu, (13/10/2021). Awalnya, Fariz dipiting dari belakang oleh polisi tersebut kemudian ditarik.
Dengan keadaan tangan yang sudah terkunci Fariz kemudian dibanting. Aksi represif polisi itu pun terekam dalam video berdurasi 48 detik yang sudah tersebar luar di media sosial. Nampak Fariz dibanting dengan kondisi bagian punggung terjatuh lebih dulu.
Fariz pun langsung mengalami kejang-kejang hingga akhirnya tak sadarkan diri. Sebelumnya akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.