ERA.id - Pembangunan fasilitas penanganan banjir di Kota Tangerang saat ini belum rampung, meski telah memasuki musim hujan. Kendati demikian, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang bakal mempercepat pembangunannya.
Kepala Bidang Tata Air untuk Dinas PUPR Kota Tangerang, Iwan Setiawan mengatakan pihaknya menargetkan proyek pembangunan itu rampung pada November mendatang. Progresnya kata dia sudah mencapai 80 persen.
"Kalau berdasarkan kontrak ada yang sampai akhir Desember dan mengingat waktu akan masuk musim hujan November , mudahan-mudahan bisa selasai. Progresnya itu antara 50 sampai 80 Persen sudah jalan," ungkapnya Rabu, (20/10/2021).
Meski progres pembangunan proyek tersebut hampir mencapai 100 persen, Iwan tak memungkiri bila ada yang molor. Oleh sebab itu, dia mendesak pihak kontraktor untuk mempercepatnya.
"Progres mendekati 100 persen tapi masih ada yang molor juga, progres molor kita surati kontraktor untuk percepatan," jelasnya.
Dia merinci proyek pembangunan fasilitas penanganan banjir yakni diantaranya tanggul 18 tanggul, 3 folder dan 7 pompa listrik. Kemudian pembangunan drainase di 136 titik lokasi.
"Itu terdiri dari drainase mikro di lingkungan yakni saluran yang ada di lingkungan di buang ke saluran sekunder. Kemudian drainase makro," kata Iwan.
Dia mengatakan anggaran yang dikucurkan oleh Pemkot Tangerang untuk Proyek ini mencapai Rp 105 Miliar. Namun, yang terserap Rp 85 Miliar.
"Kita harapkan apabila pembangunan proyek ini ada kendala yang tidak sesuai di lapangan kita minta masukan," kata dia.
Proyek besar dalam penanganan banjir ini seperti pembangunan Turab Kali Cirarab dan Ledug yang menjadi penyebab utama banjir di wilayah Periuk.
Kemudian Turab di bantaran sungai Cisadane, tepatnya di wilayah Kecamatan Panunggangan Utara dan Barat. Turab di bantaran sungai Cisadane itu merupakan kerjasama antara PUPR kota Tangerang dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cisadane-Ciliwung (BBWSCC) Barat yang menghabiskan anggaran pusat mencapai Rp 47 Miliar.
Kata dia dari pembangunan ini sudah nampak hasilnya. Seperti intensitas hujan tinggi yang tak menyebabkan banjir atau genangan. Bila pun ada hal itu pun tak akan lama, air dengan cepat menyurut.
"Kalau untuk genangan memang Optimis bisa, tapi kalau untuk banjir kadang mungkin faktor banjir kiriman luar biasa, kita bekerja maksimal mungkin atasin banjir yang ada," pungkasnya.