Suami Terduga Pelaku Pembunuhan Istri Masih Dirawat, Polisi Tunggu Sembuh untuk Interogasi

| 11 Feb 2022 14:47
Suami Terduga Pelaku Pembunuhan Istri Masih Dirawat, Polisi Tunggu Sembuh untuk Interogasi
Ilustrasi pembunuhan (Antara)

ERA.id - Suami terduga tersangka pembunuhan istrinya di Desa Gempolsari RT 03/03, Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang pada Selasa, (8/2/2022) masih menjalani perawatan intensif di RSU Kabupaten Tangerang. Sehingga, Polres Metro Tangerang Kota tidak dapat melakukan pemeriksaan mendalam.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Komarudin mengatakan pihaknya masih menunggu terduga tersangka ini sembuh atau dinyatakan sudah dapat rawat jalan berdasarkan diagnosa dokter.

"Kalau kata dokter ini sudah bisa dirawat jalan tentu kita akan pindahkan atau jemput ke Rumah sakit, saat ini belum kita terapkan tersangka," ujarnya, Jumat, (11/2/2022).

Diketahui, nasib nahas yang dialami Nemah. Warga Desa Gempolsari RT 03/03, Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang meninggal dunia secara mengenaskan ditangan suaminya sendiri, Nain bin Emin, Selasa, (8/2/2022).

Nemah dibunuh oleh Nain bin Emin di rumahnya di desa tersebut. Peristiwa berdarah ini bermula saat keduanya cek-cok urusan rumah tangga.

Keduanya diketahui tengah cek-cok pada pukul 17.30 WIB. Lalu, pada 18.00 WIB keduanya ditemukan warga dalam keadaan terkapar bersimbah darah.

Nemah pun melakukan perlawanan dan mengambil pisau yang digunakan suaminya tersebut. Pisau itu pun berhasil diambil. Namun, sang suami kembali mengambil golok di lokasi yang sama dan membacok istrinya itu hingga tewas.

Kata Komarudin, beberapa saksi yang dimintai keterangan mengaku tak melihat langsung peristiwa berdarah ini. Mereka hanya mendengar keributan dan cek cok.

"Kuncinya ada pada terduga pelaku yang sat ini masih menjalani perawatan," katanya.

Motif pelaku kata Komarudin masih belum dapat diungkapkan. Kata dia, polisi sudah melakukan interogasi, namun hal itu saat ini belum dapat dijadikan patokan untuk memastikan motifnya.

Saat ini kondisi korban menurut Komarudin tidak terlalu mengkhawatirkan. "Namun itu kan dari sudut pandang kita tentu dokter yang tahu, mastikan apakah yang bersangkutan sehat atau tidak untuk kita periksa," imbuhnya.

Begitu juga kesehatan jiwa, dia menilai normal saja. Namun, polisi membutuhkan tim ahli untuk menentukan kejiwaan pelaku.

Rekomendasi