ERA.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag), melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (12/4).
Didampingi Badan Pangan Nasional, Komisi VI DPR-RI dan Bupati Bogor, Kemendag mendapati sejumlah harga pangan naik. Seperti minyak goreng dan daging.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan mengklaim jika kenaikan harga tersebut akibat pengaruh global yang saat ini terjadi.
"Ini ada gejolak dunia, sehingga beberapa komoditi memerlukan penyesuaian. Dan sebab itu, kami juga turun mengecek kondisinya," kilah Oke.
Tak hanya itu, kenaikan harga belakangan juga terjadi pada kedelai dan telur ayam.
Kata Oke, kenaikan harga kedelai dipengaruhi tingginya biaya logistik mengingat harus diimpor oleh pengrajin tempe dan tahu.
“Jadi pemerintah menyiapkan subsidi untuk harga. Yakni Rp1.000 rupiah. Jadi harga perlu disesuaikan tapi kami berikan subsidi untuk meringankan beban UMKM perajin tahu tempe yang mencapai 155 ribu UMKM,” kata Oke.
Sementara kenaikan harga telur cenderung dipengaruhi oleh melonjaknya harga pakan ayam.
“Kami juga bantu peternak dengan 50 ribu ton pakan ayam. Saat ini, telur ayam Rp24 ribu per kilogram tapi biaya produksinya Rp21 ribu. Nanti ke depan kita akan berikan bantun subsidinya juga,” katanya.
Sementara, Bupati Bogor Ade Yasin berharap sidak Kemendag tersebut memberikan dampak baik untuk Kabupaten Bogor.
"Kami telah meminta Kementerian Perdagangan untuk menstabilkan harga komoditas. Apalagi di bulan puasa dan menjelang hari raya ini. Kami harap ini bisa dikendalikan," kata dia.
Meski begitu, Ade Yasin mengklaim jika Pemkab Bogor tak diam diri. Untuk membantu masyarakat, dia melakukan operasi pasar langsung ke pedagang, kemudian menggelar pasar murah atau bazar.
"Operasi pasar, bazar kami lakukan dengan menjual kebutuhan pokok masyarakat lebih murah dibanding di pasaran," tandas Ade Yasin.