Bukan Pemerintah, Pihak Swasta Ini Salurkan 20 Ribu Liter Minyak Goreng Murah di Kota Tangerang

| 20 Apr 2022 01:08
Bukan Pemerintah, Pihak Swasta Ini Salurkan 20 Ribu Liter Minyak Goreng Murah di Kota Tangerang
Penyaluran minyak goreng murah di yayasan Tiara Aksara, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang. (Muhammad Iqbal/ERA.id)

ERA.id - Sebanyak 20 ribu liter minyak goreng curah disalurkan ke masyarakat Kota Tangerang. Bahan pokok tersebut dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 14 ribu per liter.

Minyak goreng tersebut telah dikemas pada jerigen ukuran lima liter. Nampak warga berbondong-bondong membeli bahan pokok yang saat ini memang tengah langka di pasaran.

Kegiatan sosial ini diinisiasi oleh anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang, Saiful Milah. Kata dia, kegiatan ini merupakan kerjasama antara yayasan yang dia pimpin yakni Tiara Aksara dengan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo).

"Jadi minyak goreng curah ini langsung dari pabriknya. Luar biasa," ujarnya Selasa, (19/4/2022) di yayasan Tiara Aksara, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.

Dia mengatakan antusias masyarakat untuk minyak goreng memang tak bisa terbendung mengingat kelangkaannya. Kata dia, pasokan minyak goreng ini datang pada Senin, (18/4/2022) dan langsung diserbu oleh masyarakat.

"Ini hari terakhir (Selasa/19/4/2022) bazar. Karena kemarin sudah diserbu saat pasokan tangki minyak goreng datang," kata Saiful.

Saiful membatasi pembelian minyak goreng agar tak terjadi kecemburuan sosial. Satu keluarga hanya boleh membeli satu dirigen minyak goreng dengan ukuran 5 liter.

"Yang penting tidak untuk dijual kembali tapi untuk konsumsi keluarga saja," katanya.

Untuk mengurai kerumunan kata Saiful pihaknya menerapkan beberapa cara bagi masyarakat yang akan membeli minyak tersebut. Yakni secara kolektif yang dilakukan oleh perwakilan masing-masing warga.

Minyak yang akan dibeli juga dipesan sehari sebelum, jadi warga yang datang tinggal mengabil saja dengan tanda bukti kupon. Sedangkan, untuk warga yang langsung beli tanpa kupon masih dilayani di lokasi yang beda.

"Kita bagi dua yang pake kupon dan tidak. Terus juga secara kolektif. Misalnya RW yang pesan nanti dia yang ambil kesini terus di bagikan ke warga. Jadi tidak kerumunan disini," jelasnya.

Saiful mengaku dalam merealisasikan kegiatan ini sangat ketat perjanjiannya. Bahkan pihaknya membuat fakta integritas dengan Apkasindo untuk tak menjual minyak goreng di atas HET.

"Ini tidak ada untungnya sama sekali. Jadi memang benar-benar untuk sosial saja," katanya.

Melihat antusias masyarakat, kata Saiful hal ini berarti minyak goreng di pasaran dengan HET masih langka. Hal ini pun membuatnya dari pihak swasta untuk menyalurkan minyak goreng.

"Bayangkan saja kata Erik Thohir (Menteri BUMN) negara hanya menguasai 7 persen perkebunan sawit. Artinya 93 persen kan swasta. Maka itu kan swasta diminta untuk memberi minyak goreng ke rakyat," pungkasnya.

Rekomendasi