ERA.id - Riki Noviana, jurnalis musik yang sudah malang melintang selama 14 tahun, kembali menerbitkan buku. Kali ini bertajuk Inrocknesia; Interaksi Rock dan Manoesia. Buku ini berisi kumpulan artikel tentang perjalanan sekaligus pengalaman Riki Noviana di dunia jurnalistik musik serta seluk beluk yang bersinggungan di dalamnya.
Buku Inrocknesia ini terdiri dari empat bab: Tapak Kaki, Opini, Kontroversi dan Inspirasi. Setiap bab terdiri dari sebelas judul, tetapi tiap judulnya tidak saling berkesinambungan.
Sebagian besar artikel yang bersemayam di dalamnya pernah dimuat di majalah LOUD, majalah GitarPlus, media online Supermusic.id, ERA.ID, Indozone.id dan VOI.ID.
“Semula, buku ini dijadwalkan terbit bulan Oktober 2021. Tapi, diundur ke Februari 2022 karena saya harus menerbitkan buku Find Our Love Again lebih dulu. Buku tentang catatan perjalanan 30 tahun band rock legendaris asal Semarang, Powerslaves, itu terbit 1 November 2021,” kata Riki Noviana.
Salah satu artikel dalam buku ini, Banyak Band Bagus Tapi Enggak Sadar Publikasi, pernah dijadikan bahan penelitian mahasiswa Universitas Pakuan Bogor, Program Studi Ilmu Komunikasi pada tahun 2019. Artikel tersebut mewarnai penyusunan skripsi bertajuk Analisis Strategi Publikasi Grup Band Seringai Menggunakan Media Sosial Youtube.
Mengapa diberi judul Inrocknesia? Nama ini sudah identik dengan Riki Noviana sejak lebih dari satu dekade silam. Berawal dari portal berita yang pernah ia buat pada 2011, lalu mediagram yang ia kelola sejak 2017 hingga sekarang, sampai ide nama event yang pernah ia cetuskan kepada Reynold Affandi (gitaris Slank era album Lagi Sedih) pada 2019, semua di bawah bendera Inrocknesia.
Meskipun judulnya Inrocknesia, tidak semua artikel dalam buku ini bertema musik rock. Bagi Riki Noviana, ‘Rock’ bukanlah genre semata, melainkan spirit. Sedangkan ‘Manoesia’, adalah dirinya sendiri, yang menjalani masa remaja pada akhir 80-an sampai 90-an dan berinteraksi lewat satu bahasa: Musik.
Riki Noviana lahir di Leuwiliang, Bogor 13 November 1978. Kecintaanya pada musik rock muncul saat ia duduk di bangku kelas enam sekolah dasar. Alumni ABA Cikini angkatan 1997 ini mulai menjalani peran sebagai jurnalis musik pada Juni 2008. Saat itu, pria yang kini dianugerahi dua anak hasil pernikahannya dengan perempuan keturunan Minang-Sunda bernama Meifi Eryka Aminda ini bergabung dengan majalah LOUD milik gitaris Slank, Ridho Hafiedz.
Hijrah ke majalah GitarPlus pada tahun 2011 hingga 2017, Riki tercatat telah mewawancarai puluhan bahkan ratusan band dan gitaris dari dalam dan luar negeri. Dari barisan musisi/band internasional ada nama-nama semisal John Petrucci (Dream Theater), Ron 'Thal' Bumblefoot (Art Of Anarchy, Sons Of Apollo, eks Guns N' Roses), Dave ‘The Snake’ Sabo dan Scotti Hill (Skid Row), Bill Leverty (Firehouse), Andreas Kisser (Sepultura), Roby De Micheli (Rhapsody Of Fire), Erik Rutan (Hate Eternal), Rafael Bittencourt (Angra) dan Marcelo Barbosa (Almah, Angra).
Lalu, ada juga Alex Scholp (Tarja), Jeff Kollman (Cosmosquad, Bombastic, Meatbats, Glenn Hughes, Mogg/Way), Frank Gambale (Australia), Sungha Jung (Korea Selatan), Marcelo Rosa (Brasil), Li-sa-X (Jepang), Pedro Pimentel (Brasil), Jimi Mitchell (Amerika Serikat), duo Depapepe (Jepang) serta band Fourplay (Amerika Serikat) dan The Father Of Serpents (Serbia).
Riki merupakan narasumber utama dalam skripsi berjudul Analisis Semiotika Cover Majalah Gitarplus (Analisis Makna Tanda Cover Majalah Gitarplus dengan Tema Heavy Metal Edisi 114 sampai 120) yang disusun salah satu mahasiswa Universitas Pakuan Bogor, Bidang Studi Ilmu Komunikasi (Konsentrasi Jurnalistik) pada tahun 2015.
Sementara itu, buku pertamanya, Si Dangkak, Rockstar Kampung Kutu Loncat dirilis pada Agustus 2021. Novel bergenre fiksi yang mengisahkan ambisi seorang anak daerah untuk jadi musisi papan atas ini terinspirasi dari kisah nyata.
Buku keduanya, bertajuk Lembar Tak Tersingkap dirilis September 2021. Di dalam buku ini bersemayam kumpulan puisi karya Riki Noviana yang ditulis selama rentang waktu tahun 1995 sampai 2019.
Lalu, buku ketiga, Find Our Love Again – 30 Tahun Rekam Jejak Powerslaves dirilis 1 November 2021. Buku ini berisi catatan perjalanan 30 tahun band rock legendaris asal Semarang, Powerslaves.