ERA.id - Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan, berdasarkan konstitusi tidak ada ketentuan calon presiden maupun presiden harus berjenis kelamin laki-laki.
Hal ini menanggapi pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang berharap di 2024 mendatang ada lagi presiden prempuan.
"Pilpres di Indonesia berdasarkan konstitusi, itu bisa dikontestasikan oleh warga negara Indonesia. Tidak disebut warga Indonesia berjenis kelamin laki-laki, enggak ada," kata Eddy di acara Bimtek DPRD PAN di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Sabtu (27/8/2022).
Karenanya, Eddy menilai siapapun warga negara Indonesia bisa mencalonkan diri dan dipilih sebagai presiden. Asalkan orang itu memang dikehendaki oleh rakyat.
"Jadi siapapun, putra putri terbaik, Indonesia boleh berkontestasi dan siappun yang bakal menang itu adalah kehendak rakyat," kata Eddy.
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani berharap pada Pemilihan Presiden (Pilrpres) 2024 mendatang akan ada perempuan yang bisa menjadi presiden.
Hal itu disampaikan Puan saat menghadiri acara temu kader Srikandi PDI Perjuangan di GOR Way Handak, Lampung Selatan, Kamis (25/8).
"Insyaallah tahun 2024 akan ada lagi kepala daerah perempuan, menteri perempuan, presiden perempuan juga akan ada lagi, Insyaallah," kata Puan dikutip dari keterangan video pada Jumat (26/8).
Meski begitu, Puan mengatahan harapan itu perlu diperjuangkan. Karenanya, dia mendorong para kader perempuan di PDIP mampu hadir sebagai tokoh publik di tengah masyarakat.
Dia mengatakan, para kader perempuan PDIP harus mampu turun ke bawah dan menyapa dan meyakinkan rakyat bahwa partai berlambang kepala banteng itu selalu siap bersama rakyat.
"Semuanya itu harus diperjuangkan dengan ikhtiar-ikhtiar dan perjungan. Jadi saya minta sema ibu-ibu yang ada di sini tetap bekerja, tetap berjuang turun ke bawah bertemu dengan rakyat," kata Puan.
Ketua DPR RI itu meyakini, jika perempuan sudah bergerak, akan mampu membawa gerakan perebuahan.
"Saya yakin kok kalau perempuan itu sudah turun, pasti semua nya turun. Paling tidak suami kita nurut," kata Puan.