Gempa Tekntonik M6,1 di Kepulauan Mentawai: Getaranya Hampir Dirasakan Semua Warga

| 11 Sep 2022 08:42
Gempa Tekntonik M6,1 di Kepulauan Mentawai: Getaranya Hampir Dirasakan Semua Warga
Titik gempa bumi Kepulauan Mentawai (BMKG)

ERA.id - Wilayah Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat diguncang gempa tektonik, M6,1, Minggu, (11/9/2022), pukul 06.10.43 WIB .

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,2. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,18° LS ; 98,53° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Siberut Barat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 27 KM.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di zona Megathrust Mentawai - Siberut. 

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Plt. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta.

Ia menjelaskan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut Utara dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun). 

"Untuk daerah Sagulubeg, Siberut Barat, Sikabaluan, Tuapejat dengan skala intensitas IV-V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun)," katanya. 

Sedangkan, daerah Padang, Padang Panjang, Painan, Pasaman Barat dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah). "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya. 

Hingga pukul 07.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock ) dengan magnitudo M5,3.

Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. 

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya. 

Rekomendasi