Sindir AHY yang Sebut Jokowi Tiru SBY Bagikan BLT Saat BBM Naik, PDIP: Belajar Ngitung Lagi Lah..

| 16 Sep 2022 19:14
Sindir AHY yang Sebut Jokowi Tiru SBY Bagikan BLT Saat BBM Naik, PDIP: Belajar Ngitung Lagi Lah..
AHY (Antara)

ERA.id - Anggota Komisi VII DPR RI Adian Napitupulu menyindir Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dinilai tak bisa membedakan skema bantuan langsung tunai (BLT) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan era Presiden Joko Widodo.

Hal ini menanggapi sindiran AHY yang menyebut pemerintahan Presiden Jokowi banyak menjiplak kebijakan SBY, khususnya soal pemberian BLT.

"BLT era SBY itu beda. Kenapa? Naiknya BBM di era SBY itu 259 persen, di era Jokowi BBM cuma naik 54 persen. Ada selisih 205 persen kenaikan antara SBY dan Jokowi. Lebih tinggi 200 persen di jaman SBY dibandingkan Jokowi," kata Adian di kawasan Bogor, Jumat (16/9/2022).

Selain itu, kenaikan harga BBM di era SBY mencapai Rp4.190 sementara di era Jokowi hanya Rp3.500. Artinya, kenaikan BBM tetap lebih tinggi di era SBY.

"Kalau kenaikan BBM sampai 254 persen, siapapun boleh menangis untuk itu," tegas Adian.

Meskipun besaran BLT di era dua presiden itu berda, namun era SBY tidak ada bantuan sosial lainnya kepada masyarakat. Sementara di era Jokowi, bantalan sosial dibagi menjadi beberapa bagian seperti Program Keluarga Harapan (PKH) hingga bantuan subsidi upah.

"Ada satu keluarga yang bisa dapatkan 4-5 program. Untuk anaknya sekolah, dia dapat untuk pengganti BBM-nya, dia dapat utk kesehatan. Zaman SBY mana, enggak ada," kata Adian.

Berdasarkan temuan tersebut, Adian lantas menyindir AHY supaya lebih banyak belajar menghitung dan membaca data agar tidak asal berbicara.

''Kalau menurut saya, AHY harus lebih banyak belajar tentang data. Kalau bisa belajar berhitung lagi lah," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyindir Presiden Joko Widodo yang kembali mengeluarkan bantuan langsung tunai (BLT). Padahal pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bantuan tersebut dianggap menghambur-hamburkan uang negara.

"Dulu di hina-hina BLT kita, 'apa itu BLT hanya untuk menghambur-hamburkan uang negara?' dibilang kita tak punya cara lain. Padahal itu lah cara yang bijak sana untuk membantu rakyat miskin. Betul?," kata AHY, dalam sambutan Rapimnas, di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (15/9).

"Sekarang BLT? Its okay, sesuatu yang bagus kalau dilanjutkan kan gapapa. Gausah malu-malu juga," sambungnya.

Rekomendasi