Lalin Penerbangan Mulai Bangkit, Bandara Soetta Angkut 2,96 Penumpang Per September 2022

| 24 Sep 2022 14:55
Lalin Penerbangan Mulai Bangkit, Bandara Soetta Angkut 2,96 Penumpang Per September 2022
Area pemeriksaan dokumen di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang. (Dok. Era.id/M. Iqbal)

ERA.id - Angkasa Pura II (AP II) mengaku lalu lintas (lalin) penerbangan di bandara-bandara yang dikelolanya berangsur pulih, sejalan dengan terkendalinya situasi pandemi covid-19. Tercatat kondisi sektor penerbangan pada 2022 ini lebih baik dibandingkan Maret-Desember 2020 dan Januari-Desember 2021.

"Jumlah pergerakan penumpang di bandara-bandara AP II pada kuartal I/2022 secara kumulatif rata-rata sekitar 4 juta penumpang per bulan atau jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal I/2021 rata-rata sekitar 2,3 juta penumpang per bulan," ucap President Director AP II, Muhammad Awaluddin dalam keterangan yang diterima, Sabtu (24/9/2022).

"Pada kuartal II/2022 jumlah penumpang kembali meningkat signifikan menjadi rata-rata 5,3 juta penumpang per bulan, salah satunya didorong angkutan lebaran yang sukses diselenggarakan AP II," lanjutnya.

Awaluddin mengatakan sinyal ini menunjukkan pemulihan penerbangan kian kuat pada kuartal III/2022 dan akan berlanjut terus hingga kuartal IV/2022.

"Kami melihat sedikitnya ada 5 sinyal yang menunjukkan bahwa pemulihan penerbangan di bandara AP II pada tahun ini berada di jalur yang tepat," tambahnya.

Awaluddin menuturkan Bandara Soekarno-Hatta menjadi bandara tersibuk di Asean pada September 2022, dengan kapasitas kursi penerbangan mencapai 2,96 juta kursi, diikuti oleh Bandara Tan Son Nhat di Ho Chi Minh City, Vietnam, dengan 2,09 juta kursi dan Bandara Changi di Singapura dengan 2,08 juta kursi.

Selain itu, rute Jakarta-Denpasar dengan kapasitas kursi penerbangan sebanyak 600.248 kursi masuk ke peringkat 9 dalam daftar top 10 rute domestik tersibuk di dunia pada September 2022.

"Data itu berdasarkan dari Official Airline Guide (OAG), penyedia data penerbangan global yang berbasis di Inggris. Pemulihan lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta cukup signifikan. Tingkat pemulihan (recovery rate) penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta sudah mencapai 80 persen yang berarti lalu lintas saat ini sudah mencapai 80% dari 2019 saat pandemi belum ada," ungkapnya.

Selain itu, Awaluddin menjelaskan jumlah penumpang di bandara-bandara yang dikelola AP II meningkat signifikan. Pada periode Januari-Agustus 2022, jumlah penumpang di 20 bandara AP II secara kumulatif tercatat mencapai 38,84 juta penumpang, atau sudah melampaui realisasi 2021 (31,55 juta penumpang) dan 2020 (35,86 juta penumpang).

"Jumlah penumpang selama 8 bulan pada 2022 telah melampaui realisasi jumlah penumpang sepanjang 12 bulan pada 2020 dan 2021. Ini tentunya menjadi sinyal yang kuat pemulihan penerbangan di bandara-bandara AP II," ucap dia.

Awaluddin menjelaskan, terkait utilitas slot time meningkat signifikan yang merupakan alokasi waktu penjadwalan penerbangan yang diberikan bandara bagi maskapai.

"Setiap bandara AP II memiliki alokasi slot time yang berbeda satu sama lainnya, bergantung dari pola operasional dan jam operasional setiap bandara," ucap dia.

Pada 2021, utilisasi slot time di 20 bandara AP II secara kumulatif sekitar 30 persen dari total slot plan yang tersedia. Kondisi berbalik pada Januari-Juni 2022, di mana utilisasi slot time meningkat hingga hampir menyentuh 50 persen.

"Slot time merupakan alat produksi yang dimiliki bandara, dan AP II akan menjamin ketersediaan slot time bagi maskapai yang akan membuka kembali rute-rute penerbangan yang sempat ditutup karena pandemi. Kami optimistis utilisasi slot time hingga akhir tahun ini bisa mencapai 70-80 persen," jelasnya.

Terkait pembukaan rute internasional, Awaluddin mengatakan bandara-bandara AP II, kecuali Bandara Soekarno-Hatta, sempat tidak melayani rute internasional di tengah pandemi pada 2020 dan 2021. Pada 2022, sejalan dengan terus membaiknya penanganan pandemi, sejumlah bandara diizinkan untuk kembali melayani rute internasional.

"Pada akhir tahun ini masuk periode peak season menyusul libur Natal dan Tahun Baru 2023, kemungkinan penerbangan domestik dan internasional akan bertambah kembali," ungkapnya.

Rekomendasi