Soal Konversi Kompor Listrik, Menteri BUMN Erick Tohir Pastikan LPG Tidak Dihapus

| 25 Sep 2022 17:00
Soal Konversi Kompor Listrik, Menteri BUMN Erick Tohir Pastikan LPG Tidak Dihapus
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (Antara)

ERA.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan, LPG tidak akan dihapus meski ada program konversi ke kompor listrik. 

"Namanya, LPG bukan berarti kita harus hapuskan. tidak mungkin. Tapi harus kita seimbangkan," kata Erick Thohir kepada wartawan saat di Purwakarta, Jawa Barat, dikutip Minggu (25/09/2022) 

Erick menjelaskan, pemerintah mengimpor LPG sekitar Rp 70 triliun setiap tahunnya. Dia menerangkan konversi LPG ke kompor listrik ini dilakukan untuk mengurangi biaya impor yang membebani negara dan ditujukan kepada masyarakat yang berminat.

"Kalau ada yang berkeinginan mengganti kompor listrik, misalnya anak-anak muda Indonesia. Anak-anak muda nggak mau ribet. Di mana kompornya, LPG-nya dicolok, dicolok, ditukar, dibeli, generasi muda biasanya nggak mau ribet. Dengan ada kompor listrik, mereka bisa langsung proses," ucapnya.

Selain kompor listrik, Erick mengatakan pemerintah juga mempunyai rencana untuk mengganti LPG dengan gas dimetil eter (DME). Dia menjelaskan DME didapat dari proses gasifikasi batu bara.

"Ada LPG, ada juga yang namanya batu bara yang digasifikasi, jadi diproses menjadi gas, namanya gas DME," jelasnya.

Menteri BUMN ini menerangkan, gas DME tidak perlu impor seperti LPG. Sebab, Indonesia adalah salah satu negara penghasil batu bara terbesar di dunia.

Bila rencana ini terealisasi, Erick mengatakan DME ini akan diberikan kepada para pedagang yang selama ini menggunakan LPG. Namun, sambungnya, penggunaan DME belum bisa dirasakan masyarakat dalam waktu dekat ini.

"Nah artinya apa? Ini kita bisa memberikan solusi para pedagang, asongan ya, bisa pindah ke DME. Tapi ditanya kapan Pak Erick? Masih 2028, masih proses. Jadi nggak usah diribut-ributin sesuatu yang tidak perlu diributkan," katanya. 

Rekomendasi