Komnas HAM Ungkap Kondisi Korban Tewas dari Tragedi Kanjuruhan: Muka Biru, Mulut Berbusa Hingga Kaki Patah

| 05 Oct 2022 17:45
Komnas HAM Ungkap Kondisi Korban Tewas dari Tragedi Kanjuruhan: Muka Biru, Mulut Berbusa Hingga Kaki Patah
Stadion Kanjuruhan (Antara)

ERA.id - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) ikut melakukan investigasi tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim).

Hasil investigasi sementara, Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengungkapkan kondisi jenazah korban tewas dari tragedi Kanjuruhan, memprihatinkan.

"Pertama adalah kondisi jenazahnya banyak yang mukanya biru, jadi (korban tewas yang) muka biru ini banyak. Ini yang menunjukkan kemungkinan besar karena kekurangan oksigen karena juga gas air mata. Jadi muka biru, terus ada yang matanya merah, keluar juga busa (dari mulutnya)," kata Anam dalam keterangannya, Rabu (05/10/2022).

Anam menambahkan Komnas HAM juga menemukan luka fisik dari jenazah korban tewas ini. "Ada yang kakinya patah, ada yang rahang patah, memar, dan lain sebagainya," sambungnya.

Komnas HAM juga menjenguk korban luka-luka dari tragedi ini. Anam menyebut, kondisi korban luka-luka dari tragedi ini juga memprihatinkan.

"Matanya sangat merah. Bahkan kami bertemu dengan salah satu korban yang, itu peristiwanya hari Sabtu, Senin bertemu kami, Senin baru bisa melihat. Matanya sakit kalau dibuka. Dadanya juga perih, sesak napas, tenggorokannya perih," ujarnya.

Lebih lanjut, Anam mengatakan Komnas HAM masih melakukan penelusuran dari tragedi ini.

Sebelumnya, Mabes Polri membenarkan jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan, Malang, Jatim bertambah menjadi 131 orang.

"Ya (bertambah jadi 131), setelah semalam dilakukan coklit bersama Kadinkes, tim DVI dan direktur RS," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo kepada wartawan, Rabu (5/10/2022).

Dedi menjelaskan, penambahan data ini karena korban yang meninggal dunia tidak dibawa ke rumah sakit.

"Penambahan data yang meninggal di non faskes. Karena tim mendatanya korban yang di bawa ke RS," ujarnya.

Rekomendasi