Jokowi Beri Sinyal Reshuffle, PDIP Dukung: Menteri Harus Senafas, Tak Boleh Siapkan Antitesa Presiden

| 13 Oct 2022 20:25
Jokowi Beri Sinyal Reshuffle, PDIP Dukung: Menteri Harus Senafas, Tak Boleh Siapkan Antitesa Presiden
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Antara)

ERA.id - Presiden Joko Widodo memberi sinyal akan melakukan perombakan kabinet atau reshuffle. PDI Perjuangan mendukung langkah tersebut.

"Apa yang disampaikan Pak Jokowi sangat bagus, karena itu adalah hak prerogatif presiden," kata Sekretarias Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2022).

"Pak Jokowi tadi menyampaikan itu (reshuffle) bukan tanpa konteks. Jadi kami dukung Pak Jokowi," tegasnya.

Hasto mengatakan, reshffle memang dibutuhkan untuk memperkuat pemerintahan yang saat ini masih berjalan.

Menurutnya, Presiden Jokowi perlu memiliki menteri yang loyal dan solid bekerja bersama dalam menyelesaikan masalah rakyat.

Dia lantas menyinggung adaya menteri dari pihak yang mencoba menampilkan antitesa dari Presiden Jokowi jauh-jauh hari sebelum pesta demokrasi 2024 dimulai.

"Menteri harus senafas dengan kebijakan presiden. Tidak boleh ikut-ikutan menyiapkan antitesa bagi presiden," tegas Hasto.

Meskipun reshuffle merupakan kewenangan presiden, namun PDIP meyakini bahwa Presiden Jokowi akan menggunakan kewenangannya untuk mengevaluasi para menterinya.

Terlebih menteri yang ikut-ikutan mendukung dan menyiapkan antitesa dari kepala negara yang masih berkuasa.

"Pak Jokowi akan menggunakan kewenangan penuh yang dimilikinya untuk melakukan evaluasi kepada menterinya yang tidak menjalankan perintah presiden. Terutama menteri yang melakukan antitesa dari visi misi presiden," kata Hasto.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo kembali berbicara soal perombakan kabinat atau reshuffle. Menurutnya, rencana itu selalu ada.

"Rencana (reshuffle) selalu ada," kata Jokowi di Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).

Meski begitu, Jokowi belum mau mengungkapkan kapan akan melakukan reshuffle dan alasan merombak kabinetnya. Dia mengatakan, akan memutuskannya pada waktu yang tepat.

"Pelaksanannya nanti diputuskan," kata Jokowi.

Wacana reshuffle ini mengemuka setelah Ketua DPP Partai NasDem Zulfan Lindan menyebut bahwa Anies Baswedan merupakan antitesa dari Jokowi. Karena itu, partainya mantap mengusung Anies sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Jokowi ini kita lihat sebagai tesa, tesis, berpikir dan kerja, tesisnya kan begitu Jokowi. Lalu kita mencari antitesa, antitesannya apa? Dari antitesa Jokowi ini yang cocok itu, Anies," kata Zulfan.

Rekomendasi