Para Menteri NasDem Buka Suara Soal Isu Reshuffle: Kabar Ngaco!

| 13 Jan 2023 15:36
Para Menteri NasDem Buka Suara Soal Isu Reshuffle: Kabar Ngaco!
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar. (Antara).

ERA.id - Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju yang berasal dari Partai NasDem buka suara soal isu perombakan kabinet atau reahuffle yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan, sebagai menteri tugasnya hanya bekerja menjalankan program-program Presiden Jokowi.

"Kita ini kan menteri. Kerja, kerja saja. Kita di lapangan terus," tegas Syahrul di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1/2023).

Dia menegaskan, urusan reshuffle merupakan kewenangan kepala negara. "Semuanya kita serahkan kepada beliau," kata Syahrul.

Sementara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar enggan menanggapi isu reshuffle. Menurutnya, kabar itu berlebihan.

"Ah ngaco saja. Jangan tanya saya," tegas Siti.

Seperti diketahui, isu reshuffle kembali mencuat sejak akhir tahun 2022. Presiden Joko Widodo juga beberapa kali memberikan sinyal akan merombak kembali kabinetnya.

Belakangan, PDI Perjuangan paling keras mendorong reshuffle dilakukan, khususnya terhadap menteri-menteri yang berasal dari Partai NasDem.

Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menilai, menteri-menteri dari NasDem sebaiknya mengundurkan diri saja.

Hal ini merespons kinerja sejumlah menteri dari Partai NasDem dan juga sikap partai besutan Surya Paloh yang belakangan mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.

"Satu, kinerjanya. Dua, termasuk partainya. Kalau memang gentle betul, sudah seperti itu, akan lebih baik untuk menteri-menterinya, lebih baik mengundurkan diri, itu lebih gantle," tagas Djarot di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Selasa (3/1).

Menurut Djarot, menteri-menteri dari NasDem sudah tak cocok lagi mengerjakan program-program Jokowi. Terlebih, NasDem sempat menyebut Anies sebagai antitesa Jokowi.

"Sebab mungkin agak tidak cocok dengan kebijakan Pak Jokowi. Termasuk yang disampaikan adalah sosok antitesis Pak Jokowi," ucapnya.

Rekomendasi