Soal Gangguan Ginjal Akut, Jokowi: Pengawasan Industri Obat Harus Diperketat!

| 22 Oct 2022 11:14
Soal Gangguan Ginjal Akut, Jokowi: Pengawasan Industri Obat Harus Diperketat!
Jokowi (Dok. Instagram Jokowi)

ERA.id - Presiden Joko Widodo meminta pengawasan terhadap industri obat diperketat. Hal ini menyusul banyaknya kasus gangguan ginjal akut.

"Yang paling penting pengawasan terhadap industri obat harus diperketat lagi," kata Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, dikutip Sabtu (22/20/2022).

Namun Jokowi enggan menjelaskan lebih lanjut. Menurutnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sudah memberi pemaparan secara detail.

"Kan sudah disampaikan oleh Menteri Kesehatan secara detail," kata Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, tercatat gangguan ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) hingga saat ini mencapai 241 kasus yang tersebar di 22 provinsi.

Sementara kasus kematian akibat gangguan ginjal akut mencapai 133 orang atau 55 persen dari kasus yang ada.

"Dilaporkan adanya 241 kasus gangguan ginjal akut atau AKI di 22 provinsi, dengan 133 kematian atau 55 persen dari kasus," kata Budi dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Menurut Budi, gagguan ginjal akut ini mulai meningkat sejak Agustus 2022 hingga mencapai 36 kasus. Namun, kasus paling banyak terjadi di Oktober 2022 sebayak 110 kasus.

Penyebab gangguan ginjal akut ini karena adanya kandungan etilen glikol, dietilen glikol dan etilen glikol butyl ether dalam obat sirop.

Ia menjelaskan bila tiga senyawa tadi masuk ke dalam tubuh maka saat tubuh melakukan metabolisme, senyawa tadi akan berubah menjadi asam oksalat. Hal itu dianggap berbahaya.

"Kenapa berbahaya, asam oksalat kalau masuk ke ginjal, bisa jadi kalsium oksalat, kalsium oksalat kaya kristal kecil yang tajam-tajam. Sehingga kalau ada kristal kecil yang tajam-tajam di ginjal para balita kita ya rusak ginjalnya," kata Budi.

Rekomendasi