ERA.id - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) bakal memanggil kadernya, Ganjar Pranowo soal pernyataan siap maju sebagai calon presiden 2024, besok Senin (24/10/2022), pukul 16.00 WIB di kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro No.58, Menteng, Jakarta Pusat.
"Pak Ganjar pun akan kami lakukan klarifikasi terkait pernyataannya," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyano di GBK Jakarta, Minggu (23/10/2022).
Tak hanya Ganjar, Hasto juga akan memanggil mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo terkait pernyataanya yang mendukung Ganjar maju sebagai Capres 2024.
"Ya kami akan lakukan klarifikasi, kami akan undang juga Pak Rudy karena disiplin partai harus ditegakkan. Mereka-mereka yang tidak berdisiplin itu akan dilakukan klarifikasi oleh badan kehormatan partai," ujarnya.
Ia menjelaskan, masalah calon presiden dan wakil presiden itu yang menentukan adalah Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarno Putri. Jadi, hingga hari ini belum diputuskan siapa yang akan di usung partai banteng bermoncong putih tersebut.
"Masalah capres ya belum dilakukan pengumuman oleh Bu Mega, ya kita tunggu saja momentumnya," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan siap untuk bergerak bagi bangsa dan negara. Termasuk menjadi calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu disampaikan Ganjar saat menjawab keinginannya menjadi Presiden RI dalam suatu wawancara di televisi swasta, Selasa (18/10).
"Sebenernya kalau untuk bangsa dan negara apa sih yang kita tidak siap," kata Ganjar.
Ganjar melihat dua realitas, yaitu dirinya merupakan kader partai politik PDI Perjuangan, dan realitas sosial hasil survei yang menempatkan dirinya memiliki elektabilitas tinggi.
Dalam kaitannya dengan kader partai, Ganjar menilai semua anggota partai harus siap jika memang diusung menjadi presiden. Sebab, setiap partai pasti memilih anak-anak bangsa terbaik yang bisa memimpin Indonesia ke depan.
"Ketika partai sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik, menurut saya semua orang mesti siap soal itu," katanya.
Meski begitu, Ganjar menekankan etika politik sebagai kader partai. Ia menghormati proses politik di PDI Perjuangan yang belum menentukan calon presiden dan calon wakil presiden.
Serta realitas survei calon presiden yang sering kali menempatkan elektabilitas Ganjar di tiga besar. Menurut Ganjar, suara rakyat tadak boleh diabaikan.
"Maka kenapa di awal sebagai etik politik tentu saja kami sangat menghormati satu PDI Perjuangan sebagai partai saya, dua relasi yang dibangun oleh partai-partai yang sekarang sedang berbincang dan yang kedua tentu terkait dengan realitas yang ada di survei dan kemudian semua orang memperbincangkan. Kan suara rakyat juga tidak boleh diabaikan," jelas Ganjar.