Video Ade Armando Soal Pemilih Kristen, PSI: Jangan Pecah Belah Bangsa dengan Politik Identitas!

| 04 Nov 2022 16:55
Video Ade Armando Soal Pemilih Kristen, PSI: Jangan Pecah Belah Bangsa dengan Politik Identitas!
Ade Armando (Antara)

ERA.id - Dalam video Youtube yang beredar di dunia maya dengan judul “Ade Armando: Bila Suara Umat Kristen Terbelah, Anies Akan Menang", pegiat media sosial dan akademisi Ade Armando menyatakan bahwa suara pemilih Kristen akan menjadi penentu utama hasil pemilihan presiden dan kemungkinan Anies Baswedan terpilih jadi presiden.

“Kalau umat Kristen kompak, Anies akan gagal. Sekarang semua bergantung pada umat Kristen. Kekompakan pemilih Kristen akan menentukan apakah pada akhirnya Indonesia akan dipimpin Anies atau Ganjar,” kata Ade Armando di video CokroTV yang sudah ditonton 115 ribu kali di Youtube.

Menanggapi pernyataan tersebut, politisi Jakarta Michael Victor Sianipar menyayangkan narasi pecah belah dan berbau SARA yang diungkapkan oleh Ade Armando. Menurut Michael, pernyataan itu justru menyulut perpecahan antar umat beragama di Indonesia, bahwa seolah umat beragama tertentu harus bersikap sama terkait suatu pilihan politik dalam pemilihan presiden.

“Saya sangat menyayangkan narasi pecah belah ini. Sebagai seorang nasionalis dan seorang Kristen, saya merasa apa yang disampaikan Ade Armando berpotensi menyulut perpecahan antar umat beragama,” kata Michael di Jakarta, dikutip Sabtu (5/11/2022). 

Ketua DPW PSI DKI Jakarta itu meyakini, setiap warga negara punya hak untuk menentukan pilihannya sendiri. Narasi yang seolah menggiring kelompok agama tertentu ke arah politik tertentu seperti yang disampaikan Ade, justru membuat situasi politik menjadi panas dan menumbuhkan rasa tidak percaya antara unsur masyarakat.

“Pilpres masih jauh, tolong jangan bangsa ini sengaja disulut agar panas dan meruncing dari sekarang. Ada orang-orang yang merasa dirinya paling nasional di republik ini, tapi malah merekalah yang sering menggunakan narasi perpecahan dan politik identitas. Tolong introspeksi diri, dan jangan menebar narasi kebencian dan mengakibatkan perpecahan bangsa yang berkepanjangan,” tegas Michael.

Kepada Ade Armando, Michael berharap agar pernyataan yang sudah ramai beredar itu bisa diralat dan tidak berulang lagi.

“Saya kenal Bang Ade sudah lama, saya sayangkan pernyataan Beliau. Saya harap Bang Ade bisa mengakui dan meralat, dan agar ke depan tidak lagi mengeluarkan pernyataan yang tidak sensitif seperti ini,” kata Michael.

Michael meminta para elit untuk berkomitmen menjaga persatuan. Pilihan politik yang berbeda jangan dibesarkan menjadi pemisah dalam kehidupan bermasyarakat. Para opinion leader dan elit politik perlu lebih bijak menyampaikan pendapatnya agar tidak menyulut masyarakat.

“Kalau benar kita sama-sama sayang bangsa ini, jangan kita pancing perpecahan dengan kalimat-kalimat yang mudah disalah artikan. Banyak orang yang melihat perkataan dan perbuatan kita, apalagi kita yang sering menjadi influencer di media dan ranah publik. Kita harus bisa menjadi contoh yang baik dan bijak berbicara,” tutup Michael.

Rekomendasi