Ancam Tindak Tegas Praktik Mark Up Alutsista, Prabowo: Penghianat itu Akan Saya Kejar

| 08 Nov 2022 14:12
Ancam Tindak Tegas Praktik Mark Up Alutsista, Prabowo: Penghianat itu Akan Saya Kejar
Prabowo Subianto (Dok Kemhan)

ERA.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyinggung adanya praktik-praktik penggelembungan anggaran atau mark up di kalangan industri pertahanan, temasuk internal TNI.

Hal itu disampaikan saat menjadi pembicara di acara Seminar Nasional Tantangan TNI AU dalam Perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan yang disiarkan oleh Airmen TV Dispenau pada Selasa (8/11/2022).

"Yang saya sampaikan mungkin kurang enak bagi pihak-pihak tertentu. Tapi kita harus menghilangkan praktik-praktik korupsi dan manipulasi di kalangan komunitas pertahanan dan di kalangan TNI," ucap Prabowo.

Dia menegaskan, melakukan mark up sama saja dengan mencuri uang rakyat. Apalagi, jika praktik itu ditambah dengan mengabaikan pemeliharaan alusista.

Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan, pihak-pihak yang melakukan mark up sama saja seperti penghinat bangsa dan negara.

"Tidak boleh lagi praktik-pratik mark up gila-gilaan. Mark up adalah mencuri uang rakyat," tegas Prabowo.

"Saya mohon semua kalangan, apalagi dengan tidak mengutamakan pemeliharaan alutsista, itu menurut saya adalah penghinatan besar terhadap bangsa, rakyat dan terhadap anak buah," lanjutnya.

Prabowo bahkan menekankan, tidak segan-segan menindak pihak-pihak yang memainkan anggaran. Dia memastikan, akan mencari orang tersebut hingga kemanapun.

"Tidak boleh ada lagi manipulai permainan suku cadang. tidak boleh ada lagi mark up mark up, kalau ada di jaman saya menteri pertahanan, saya akan mengejar sampai di mana," tegasnya.

Peringatan itu juga ditujukan kepada dereksi-direksi BUMN di bidang industri pertahanan. Dia mengingatkan bahwa tugas mereka itu sangat vital dan suci dalam mempertahanan negara. Sehingga, tidak boleh ada perilaku-perilaku curang memainkan anggaran.

"Saya juga ingatkan kepada semua industri pertahanan, tugasmu adalah tugas adalah tugas yang vital dan suci bagi kepentingan bangsa dan negara. Kalau ada direksi BUMN industri pertahanan yang masih melakukan tindakan-tindakan yang tidak benar, saya kira saudara-saudara akan kita kejar sampai di sana," kata Prabowo.

Mantan Danjen Kopassus itu menambahkan, Indonesia banyak diramalkan menjadi salah satu negara maju, bahkan tidak menutup kemungkinan masuk dalam kelompok G8 atau G8.

Oleh karena itu, dibutuhkan pertahanan kedaulatan negara yang kuat untuk mewujudkan ramalan tersebut.

"Ini peringatan dari saya, tapi ini harapan dari saya," katanya.

"Ingat! Negara kita butuh pertahanan yang kuat untuk menjaga kedaualan bangsa kita. Kita negara yang sangat kaya, semua ahli menilai kita akan menjadi sekarang sudah G20, kemungkianan bisa G8 atau G9 nanti," pungkas Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Rekomendasi