Akui Sulit Lakukan Deradikalisasi Pelaku Bom Bandung, Kapolri: Dia Susah Diajak Berbicara dan Menghindar

| 07 Dec 2022 16:52
Akui Sulit Lakukan Deradikalisasi Pelaku Bom Bandung, Kapolri: Dia Susah Diajak Berbicara dan Menghindar
Polisi melakukan penjagaan ketat di Polsek Astana Anyar (Antara)

ERA.id - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar merupakan residivis yang masuk dalam 'kelompok merah'

Menurut dia, pelaku yang bernama Agus Sujatno alias Agus Muslim ini telah menjalani deradikalisasi. Namun, dibutuhkan teknik dan strategi yang berbeda.

Dia mengakui untuk melakukan deradikalisasi terhadap pelaku masih sulit, karena susah untuk diajak berbicara.

"Proses deradikalisasi membutuhkan teknik dan taktik yang berbeda. Masih susah utk diajak bicara. Cenderung menghindar walaupun sudah melaksanakan aktivitas," jelas Kapolri di Astana Anyar Bandung pada Rabu (7/12/2022).

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan pelaku bom bunuh diri Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu, teridentifikasi bernama Agus Sujarno atau Agus Muslim dan pernah ditangkap karena terlibat peristiwa bom Cicendo tahun 2017.

"Yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo dan sempat dihukum empat tahun, di bulan September atau Oktober 2021 yang bersangkutan bebas; tentunya kegiatan yang bersangkutan kami ikuti," kata Listyo Sigit dalam konferensi pers di Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/1).

Agus Muslim juga teridentifikasi berafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Listyo Sigit menjelaskan identifikasi itu diperoleh melalui pemeriksaan sidik jari dan pengenalan wajah (face recognition). Kelompok JAD yang diikuti Agus Muslim, tambahnya, berbasis di Bandung, Jawa Barat.

Agus Muslim pernah ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Jawa Tengah. Namun, saat bebas, lanjut Listyo, Agus Muslim masih masuk dalam kategori merah.

Rekomendasi