ERA.id - Puluhan warga dari organisasi kemasyarakatan (ormas) mitra Polri-TNI di Manokwari, Papua Barat, memprotes ucapan pengacara Kamaruddin Simanjuntak.
"Kami minta Kamaruddin Simanjuntak segera mempertanggungjawabkan pernyataannya di kanal YouTube Uya Kuya yang menyebut institusi Polri mengabdi kepada mafia," ujar Ketua Pengurus Daerah (PD) 32 FKPPI Papua Barat Samy Djunire Saiba di Jalan Trikora Wosi, Manokwari, Kamis kemarin.
Samy Saiba menyatakan, pernyataan pengacara almarhum Joshua itu pada Jumat (9/12) silam, tidak saja mencoreng nama baik Polri, tetapi juga menyakiti hati keluarga besar Polri di Papua Barat.
"Jika punya bukti silakan dia tunjukkan. Itu person bukan institusi, kalau bicara Sambo mafia ya silakan, tapi jangan kaitkan dengan institusi Polri,” ujarnya pula.
Hal senada disampaikan Ketua ormas Keluarga Besar Putra-Putri Polri (KBPP) Papua Barat Agus Warbal yang mendesak Kamaruddin Simanjuntak segera menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada institusi Polri.
"Sebagai generasi yang lahir dan dibesarkan dalam keluarga besar kepolisian, kami turut sakit ketika orang tua kami (Polri) disebut mengabdi kepada mafia," ujar Agus.
Jika hal ini tidak diindahkan, kata Agus lagi, maka keluarga besar Polri di Provinsi Papua Barat akan menempuh jalur hukum yang berlaku.
“Kami tidak menyinggung tentang suku, ras maupun agama, tapi yang kami desak untuk bertanggung jawab adalah pribadi Kamaruddin Simanjuntak,” katanya lagi.
Kamaruddin Simanjuntak sebelumnya menyebut bahwa rata-rata polisi di Indonesia mengabdi kepada mafia. Dia berseloroh bahwa banyak anggota Polri hanya seminggu mengabdi kepada negara, sedangkan sisanya mengabdi kepada mafia.
"Ini kan ajaib. Jadi kita tidak bisa hidup munafik. Makanya rata-rata hartanya puluhan miliar sampai ratusan miliar sampai triliunan," kata Kamaruddin di kanal YouTube Uya Kuya, Jumat (9/12/).