Soal Hasil Ijtima Ulama Nusantara, Sekjen Gerindra Minta Cak Imin Berembuk dengan Prabowo

| 17 Jan 2023 08:53
Soal Hasil Ijtima Ulama Nusantara, Sekjen Gerindra Minta Cak Imin Berembuk dengan Prabowo
Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani. (Laman resmi DPR RI)

ERA.id - DPP Partai Gerindra mengapresiasi hasil Ijtima Ulama Nusantara yang digelar oleh Dewan Syuro DPP PKB terkait dengan permintaan para kiai dan ulama agar nama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 segera diumumkan sebelum Ramadan pada Maret mendatang.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, permintaan para kiai dan ulama itu patut dipertimbangkan.

"Kami, Partai Gerindra menghargai atas keputusan Ijtima Ulama para kiai. Tentu itu pandangan yang buat kami penting, berharga dan berarti," ucap Muzani di kawasan Kemang, Jakarta, Senin (16/1/2023) kemarin.

DPP Partai Gerindra berharap, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar segera menyampaikan hasil keputusan Ijtima Ulama Nusantara kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sehingga, kedua tokoh tersebut bisa segera berembuk.

Menurutnya, hal itu bisa dibicarakan saat peresmian Sekretaris Bersama (Sekber) Gerindra-PKB, yang rencananya digelar pada pekan depan.

"Kami berharap Pak Muhaimin pada Senin nanti dapat menyampaikan keputusan Ijtima kepada Pak Prabowo. Agar dapat menjaga kerukunan, ayo kapan rembukan, kapan kita setujui," ucapnya.

Terkait dengan adanya batasan waktu dari para ulama dan kiai agar Gerindra-PKB segera mengumumkan pasangan capres-cawapres, Muzani mengatakan tidak perlu terburu-buru.

Menurutnya, Prabowo dan Muhaimin masih memiliki waktu untuk berembuk cukup lama. Bisa saja pembicarakan dilakukan setelah HUT ke-15 Partai Gerindra pada Februari mendatang.

"Ya kira-kira Gerindra ulang tahun dulu, baru setelah itu rembukan. Urut-urutannya begitu kira-kira," ucap Wakil Ketua MPR RI itu.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, para kiai dan ulama memberikan batas waktu kepada DPP PKB untuk mengumumkan pasangan capres-cawapres paling lambat seblum bulan Ramadan pada Maret 2023.

"Para kiai memberikan limit waktu untuk memutuskan. Limitnya sesegera mungkin, kalau bisa ya sebelum puasa, sebelum Maret paling lambat," kata Jazilul di Jakarta, Sabtu (14/1).

Hal ini perlu segera dilakukan sebab para kiai dan ulama ini akan bergerak menjadi juru kampanye untuk Pemilu 2024. Tidak hanya untuk kalangan Nahdlatul Ulama (NU) saja, tetapi juga kalangan nasionalis.

Oleh karena itu, para kiai dan ulama meminta agar nama pasangan capres-cawapres segera diumumkan, agar mereka juga bisa mulai berkampanye saat bulan Ramadan.

"Karena para kiai menjadi jurkam, apa yang mau di jurkam kalau belum ada pasangan. Nanti bulan puasa, Ramadan itu kan ada kegiatan keagamaan, nah itu sudah bisa kampanye lah kira-kira," kata Jazilul.

Meski begitu, permintaan para kiai dan ulama itu terlebih dulu harus dikomunikasikan dengan Partai Gerindra, yang merupakan rekan koalisi PKB untuk Pemilu 2024.

"Tentu tadi menjadi masukan yang akan dibahas oleh DPP PKB untuk menindaklanjuti koalisi dengan Gerindra tentunya seperti apa," pungkasnya.

Rekomendasi