Anies Curhat: Saat Jadi Gubernur Seperti "Tahanan Kota" Tak Bisa Keliling Daerah

| 24 Feb 2023 20:57
Anies Curhat: Saat Jadi Gubernur Seperti
Anies Baswedan (Instagram)

ERA.id - Bakal calon presiden yang akan diusung Koalisi Perubahan, Anies Baswedan mengaku, tugasnya selama lima tahun sebagai gubernur DKI Jakarta pada praktiknya hanya jadi 'tahanan kota'. Sebab tak bisa berkeliling ke berbagai daerah.

Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (24/2/2023).

"Tugas di Jakarta secara resmi gubernur, praktiknya 'tahanan kota', karena tidak bisa kemana-mana," ucap Anies.

Dia bilang, baru empat bulan terakhir ini merasakan berkunjung ke daerah-daerah. Khususnya setelah resmi melepas jabatan gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022 lalu.

"Empat bulan terakhir ini, setelah selesai tugas di Jakarta, kami banyak berkeliling," kata Anies.

Selama berkeliling ke daerah-daerah setelah tak lagi menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, Anies bilang banyak mendengar aspirasi masyarakat yang menginginkan adanya perbaikan.

"Setelah banyak berjalan dan dalam perjalanan, kami merasakan artikulasi, aspirasi masyarakat yang terus menginginkan adanya terus menerus perbaikan," kata Anies.

Selain itu, dia menyebut bahwa banyak masyarakat yang mendambakan demokrasi dan hukum untuk kepentingan rakyat, bukan kepentingan lainnya.

Anies mencontohkan, banyak masyarakat yang ditemuinya menginginkan pertumbuhan ekonomi nasional dapat menjangkau seluruh rakyat. Selain itu, mereka juga menginginkan kerukunan di tengah keberagaman di Indonesia.

"Rakyat mendambakan kesejahteraan bagi semua, bukan bagi sebagain. Pertumbuhan ekonomi yang juga menjangkau semua, rakyat mendambakan kehidupan yang guyub, yang rukun," katanya.

Ke depannya, Anies bakal tersus melanjutkan kegiatannya berkeliling ke daerah-daerah untuk mencermati dan membaca situasi di masyarakat, untuk menyusun arah langkah berikutnya.

"Dari perjalanan itu, kami merasakan adanya keinginan yang kemudian kami tulis dalam sebuah kalimat, 'keinginan untuk meluruskan jalan menghadirkan keadilan'," pungkas mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu.

Rekomendasi