70 Dokter Tangani Operasi Pemisahan Kembar Siam di Lampung, Tingkat Keberhasilan 85 Persen

| 14 Mar 2023 14:11
70 Dokter Tangani Operasi Pemisahan Kembar Siam di Lampung, Tingkat Keberhasilan 85 Persen
Direktur RSUDAM dr Lukman Pura, Ketua Tim Bedah Anak RSUDAM dr Billy Rosan, Kadis Kesehatan Provinsi Lampung Reihana. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi. (Antara)

ERA.id - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM) Lampung dr Lukman Pura mengatakan 70 orang dokter akan tangani operasi kembar siam perdana di rumah sakit daerah tersebut.

"Pelaksanaan operasi kembar siam beradu dada depan atau xipho-omphalopagus ini akan dilaksanakan besok tepat 15 Maret," ujar dr Lukman Pura, di Bandarlampung dikutip dari Antara, Selasa (14/3/2023).

Ia mengatakan bahwa bila dilihat dari kondisi klinis bayi Aliah dan Afifah dalam keadaan stabil dan sehat. Keduanya pun telah berusia genap 1 tahun pada 4 Februari lalu.

"Dalam pelaksanaan operasi kembar siam perdana tersebut akan melibatkan kurang lebih 70 orang dokter, dan telah dilakukan simulasi serta persiapan sejak 1 tahun ini," ucapnya.

Tanggapan serupa juga dikatakan oleh Ketua Tim Bedah Kembar Siam RSUDAM dr. Billy Rosan Sp.BA.

"Tim ini akan melibatkan 70 dokter yang berasal dari RSUDAM sebagai operator utama dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo bersifat membantu, seperti untuk ahli bedah dapat bantuan 1 orang, bedah jantung 3 orang, dan bedah plastik 3 orang," ucap dr Billy Rosan Sp.BA.

Dia menjelaskan dalam pelaksanaan bedah kembar siam pasien anak asal Bunga Mayang, Kotabumi, Lampung Utara tersebut, akan dilakukan kurang lebih selama 12 jam, dengan tingkat keberhasilan 85 persen.

"Karena kondisinya adalah penyatuan tulang dada bagian bawah ada bagian hati menyatu. Risiko yang dihadapi yaitu bagian liver atau hati memiliki banyak pembuluh darah dan rawan ada pendarahan. Ini akan diantisipasi dengan teknik operasi serta penggunaan alat yang tersedia," tambahnya.

Menurut dia pascaoperasi pasien anak kembar siam itu akan melewati masa pemulihan selama satu pekan, serta masih terus melewati masa pengawasan intensif selama satu tahun pertama.

"Dalam satu tahun pertama harus sering kontrol untuk mengawasi secara intensif. Harapannya ini akan berlangsung dengan lancar sebab tingkat kematangan organ pasien sudah mencukupi serta persiapannya telah dilakukan selama setahun terakhir," ujar dia lagi.

Rekomendasi