Tim Editor
ERA.id - Seorang dokter lulusan Universitas Brawijaya, dr. Dhanang Puruhita, jadi bahan 'bulan-bulanan' netizen setelah memberi edukasi singkat soal penanganan pertama untuk serangan jantung pada Kamis (27/4/2023).
Awalnya, akun Twitter @Midjan_La_2 membagikan video viral seseorang yang diduga mengalami serangan jantung hingga kejang-kejang.
"Itu penyempitan pembuluh jantung, kardiovaskuler.. datangnya mendadak tidak ada gejala dan mematikan," tulis akun tersebut, Rabu (26/4/2023).
"Untuk bantuan pertama tepuk2 punggungnya dan tekan ujung-ujung jari tangan untuk memperlancar peredaran darah," lanjutnya.
Dhanang lalu mengomentari unggahan tadi dan menjelaskan kalau instruksi di atas keliru. "Videonya ga jelas. Kalaupun itu beneran serangan jantung, bantuan pertama lgsg bawa ke igd.. ga usah nunggu kelamaan di tepuk punggung sama tekan jari tangan, ga ada efeknya," tulisnya.
Dokter umum yang pernah bekerja di RSUD dr. Soegiri Lamongan itu lalu mengingatkan jangan asal menyebarkan informasi agar tidak membuat misinformasi.
Akun @Midjan_La_2 tampak tidak terima dengan penjelasan dr. Dhanang. "Waktu tidak memungkinkan bisa keburu....... iya kalo RS dekat," tulisnya singkat.
Dhanang lalu menimpali lagi, "Ada orang jatuh dari atap lantai 2 rumahnya. Jarak RS cukup jauh. Lalu ada yang bilang pertolongan pertama di pijat jari kakinya dulu karena jarak RS jauh takutnya ga keburu. Apakah masuk akal?"
Setelah membalas itu, banyak netizen yang membodoh-bodohinya dan menasehatinya agar jangan asal bicara.
"Orang jatuh dari atap lu samain ama serangan jantung.? Lulusan mana bro?" Tulis akun @yatmo_triya***.
"Tolol," tambah @tyx***.
"Beda konteks woii. tolong kalau nulis sebuah informasi di pilah dulu, biar gak keluar jalur lu," timpal @baekcu***.
Namun, beruntung di tengah banyak kecaman dari netizen, dr. Dhanang juga mendapatkan dukungan dari sesama tenaga kesehatan maupun yang lainnya. Salah satu pembelanya adalah Rizal Do, perawat yang kerap membagikan soal informasi kesehatan lewat akun @afrkml.
"Kasian dokter Dhanang. Cuma di twitter doang kayaknya ada nakes digoblok2in dan ditolol2in awam yang belajar kesehatan formal aja kaga," tulis Rizal.
"Semangat dok! Terus sebarkan ilmu dan informasi2 kesehatan yg ilmiah. Mari edukasi yg mau diedukasi saja."
