Soal Cawapres Anies Baswedan, Surya Paloh: NasDem Lihat Dulu Ganjar dan Prabowo Siapa Wakilnya

| 12 May 2023 09:15
Soal Cawapres Anies Baswedan, Surya Paloh: NasDem Lihat Dulu Ganjar dan Prabowo Siapa Wakilnya
Surya Paloh dan Anies Baswedan. (Antara)

ERA.id - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh blak-blakan mengungkapkan, menunggu siapa tokoh yang bakal mendampingi calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal ini merupakan alasan tak kunjungnya mendeklarasikan calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.

"Kan ada kesempatan bagi NasDem untuk melihat-lihat dulu, 'oh ini Pak Ganjar siapa wakilnya, oh ini Pak Prabowo siapa wakilnya'. Dia bisa lihat itu kan ada kesempatan, kenapa dia tidak memanfaatkan," kata Surya Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).

Menurutnya, tidak perlu terburu-buru menetapkan tokoh untuk mendampingi Anies Baswedan. Sebab, banyak alternatif tokoh yang bisa dipasangkan dengan Anies.

Partai NasDem menginginkan agar Anies Baswedan menapatkan pendamping terbaik di Pilpres 2024.

"Kita mencari yang terbaik dari yang baik, itu jawabannya. Apa penyebabnya? Kita masih punya banyak alternatif pilihan untuk memikirkan dan melihat pencapresan, duet capres-cawapres katakanlah di luar daripada NasDem, partai pengusung lainnya," kata Surya Paloh.

Lebih lanjut, dia menilai tak masalah apabila Anies Baswedan menjadi yang terakhir mengumumkan cawapresnya.

"Dia (Anies Baswedan) sudah duluan capres, kalaupun belakangan cawapresnya enggak apa-apa," katanya.

"NasDem sudah terdepan, enggak usah takut dikatakan dia tertinggal, dia paling depan sudah," imbuh Surya Paloh.

Diketahui, tim kecil atau tim delapan Koalisi Perubahan telah mengerucutkan lima nama yang berpotensi dipasangkan dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Nantinya, tim delapan bakal melakukan taaruf antara lima nama tersebut dengan Anies. Namun, keputusan akhir tetap diserahkan kepada mantan gubernur DKI Jakarta itu. 

Rekomendasi