ERA.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, Presiden Joko Widodo juga mengalami upaya penjegalan saat maju sebagai calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Hal itu merespons curhatan Koalisi Perubahan yang mengklaim calon presidennya Anies Baswedan banyak mengalami upaya penjegalan jelang Pilpres 2024.
"Kita lihat pengalaman dari bapak Presiden Jokowi ketika dari gubernur (DKI Jakarta) melangkah menjadi calon presiden dan kemudian terpilih sebagai presiden, begitu banyak penjegalan," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (8/6/2023).
Meski begitu, baik Jokowi maupun PDIP, selalu menanamkan kepercayaan bahwa berbagai upaya penjegalan bisa diatasi dengan memamerkan kinerja dan rekam jejak.
Menurutnya, gelombang dukungan dari masyarakat akan terbangun dengan sendiri apabila calon pemimpin yang dihadirkan mampu menyerap aspirasi dan turun ke bawah.
"PDI Perjuangan selalu percaya kepada jalan keyakinan bahwa ketika politik berbasis kinerja, ketika berpolitik itu mampu menyerap aspirasi rakyat yang dituangkan dalam aspirasi kemajuan, maka itu akan mendorong rakyat untuk bergerak bersama," paparnya.
Mengutip pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekanoputri, Hasto bilang bahwa calon pemimpin yang berprestasi pastilah dihadapkan denngan berbagai macam ujian.
Sebaliknya, jika calon pemimpin itu tak memiliki prestasi justru akan membuat narasi-narasi seolah mengalami ganjalan dari pihak lain.
"Kalau kata Ibu Megawati Soekarnoputri, pemimpin yang berprestasi selalu dihadapkan pada ujian, tetapi pemimpin yang tidak berprestasi menciptakan ganjalan seolah-olah seperti ujian," kata Hasto.
Diberitakan sebelumnya, Anggota Tim Delapan Koalisi Perubahan Sudirman Said mengungkapkan, masih ada upaya penjegalan terhadap Anies Baswedan supaya gagal mengikuti kontestasi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menurutnya, misi itu dijalankan oleh pejabat negara hingga elite partai politik dengan mendekati PKS. Tujuannya supaya keluar dari Koalisi Perubahan.
"Sedikit clue saja, sejak awal sampai hari ini, bergantian para pejabat negara, ada yang partai dan bukan, mendatangi PKSdengan misi, ada yang implisit ada yang eksplisit, misinya itu supaya PKS keluar dari koalisi (Perubahan), majunya Pak Anies (sebagai capres 2024) gagal," kata Sudirman di Sekretariat Perubahan, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, dikutip pada Kamis (8/6).
Menurutnya, para pihak yang menjalankan misi penjegalan itu banyak mengiming-imingi PKS supaya tergoda keluar dari Koalisi Perubahan.
"Bentuknya apa? Ya namanya iming-imingi macam-macam lah, apakah itu posisi atau sumbangan materil," ucap Sudirman.