Tim Editor
ERA.id - Politikus NasDem Ammy Amalia Fatma Surya membantah ucapan Ketua Komisi VII DPR dari fraksi NasDem, Sugeng Suparwoto yang menyebut kasus dugaan pelecehan seksual yang dilaporkannya hanya candaan saja.
"Ya bercanda kan setelah hal ini dilaporkan kemudian menjadi bercanda. Tetapi menghormati proses hukum, kita lihat nanti asesmen dari dengan adanya bukti-bukti apakah benar itu ukurannya bercanda atau tidak, begitu," kata juru bicara Ammy, Levenia Nababan di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (14/6/2023).
Secara pribadi dan sebagai seorang perempuan, Levenia juga tak ingin bila kasus dugaan pelecehan seksual Sugeng disebut sebagai candaan. Dia ingin agar semua pihak membuka mata, jika kasus pelecehan seksual tak hanya dalam bentuk fisik, tapi juga bisa secara verbal maupun visual.
"Kalau misalnya hal-hal seperti ini tidak bisa dijadikan bercandaan. Ini adalah sangat komprehensif diatur dalam KUHP kita," ucap Levenia.
Sebelumnya, Sugeng Suparwoto buka suara soal kasus dugaan pelecehan seksual yang membelit dirinya. Kader NasDem itu memang dilaporkan Ammy, bermula dari percakapan melalui pesan singkat pada Maret 2022.
"Pada tahun 2022 kurang lebih pada bulan Maret, sedangkan pelaporan atau pengaduan (ke Bareskrim Polri) konon pada tanggal 10 April (2023) yang lalu. Artinya, ada waktu lebih dari 1 tahun, inilah kejadiannya," kata Sugeng di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/6) kemarin.
Sugeng menuturkan pada awalnya dia dan AAFS yang merupakan rekan sesama kader NasDem, bercakap melalui sambungan telepon, kemudian berlanjut dengan percakapan pesan singkat via aplikasi WhatsApp. Saat itu dia menyebut Ammy ingin menemuinya.
Ia menyebut pernyataannya tersebut direspons oleh Ammy dengan mengabarkan situasinya, yakni "lagi mandi".
Menanggapi kabar Ammy, Sugeng mengaku dirinya merespon balik dengan mengirimkan pesan meminta foto dan dia mengklaim jika pernyataannya itu hanya candaan. "Akan tetapi, dalam suasana-suasana yang bercanda, Saya bilang 'foto dong'. Itulah sampai di situ," terangnya.
