ERA.id - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (Sudra), Fadhli Harahab mengatakan Nusa Tenggara Barat (NTB) penting untuk mendorong kemenangan bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Fadhli mengatakan bahwa ada beberapa daerah yang menjadi perhatian khusus karena memang merupakan basis pemilih kompetitor. "NTB ini saya kira menjadi salah satu wilayah khusus itu," kata Fadhli, Selasa kemarin.
Pada dua pilpres sebelumnya, calon presiden dari PDI Perjuangan selalu kalah di NTB. Pilpres 2019, Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperoleh 2.011.319 suara, sedangkan pasangan yang diusung PDI Perjuangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin meraih 951.242 suara. Pada Pilpres 2014, perolehan suara Jokowi juga kalah dari Prabowo.
Bagi Fadhli, NTB menjadi salah satu daerah yang harus Ganjar taklukkan. Fadhli menilai strategi PDI Perjuangan, partai pendukung Ganjar, sudah ke arah sana dengan merangkul partai atau tokoh yang kuat di daerah.
"Saya melihat PDI Perjuangan memang sedang gencar merangkul tokoh maupun parpol yang menjadi penguasa di wilayah-wilayah yang sulit ditaklukkan. Bukan cuma di NTB, di Sumbar (Sumatera Barat) juga demikian, PDI Perjuangan coba merangkul PAN agar suara PDI Perjuangan juga ikut terkatrol," ujar Fadhli.
Perindo, salah satu partai pendukung Ganjar yang dipimpin Hary Tanoesoedibjo, ada Tuan Guru Bajang (T.G.B.) Zainul Majdi, ulama yang juga mantan Gubernur dua periode NTB. Ketokohan T.G.B. di NTB tak bisa dipungkiri.
"Dengan bergabungnya Perindo yang kita tahu salah satu kadernya adalah T.G.B. yang juga merupakan tokoh NTB, semestinya ikut juga meningkatkan keterpilihan Ganjar sebagai capres yang diusung bersama," kata Fadhli.