Demokrat Tunggu Megawati Buka Pintu Rekonsiliasi dengan SBY

| 21 Jun 2023 14:21
Demokrat Tunggu Megawati Buka Pintu Rekonsiliasi dengan SBY
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Antara)

ERA.id - Partai Demokrat terbuka dengan upaya rekonsiliasi antara Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, masih menunggu Megawati membuka pintu dialog.

Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan, selama ini SBY sudah membuka pintu karena merasa tak punya masalah dengan Megawati.

"Pak SBY sih dari dulu membuka diri dan berharap sebetulnya, sudah sejak lama juga tidak ada persoalan. Hanya kan tinggal bagaimana Bu Mega juga membuka ruang yang sama-sama untuk melakukan rekonsiliasi," kata Herman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/6/2023).

Menurutnya, upaya rekonsiliasi sebenarnya sudah terbuka sejak adanya pertemuan antara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimutri Yudhoyono (AHY) pada akhir pekan lalu.

Lebih lanjut, Herman mengatakan, sebenarnya sejak dulu pihaknya maupun SBY tak merasa memiliki persoalan dengan PDIP maupun Megawati.

Menurutnya yang terjadi selama ini hanya kesalahpahaman yang belum sepat diluruskan, hingga membuat hubungan Megawati dan SBY merenggang. Oleh karena itu, upaya rekonsiliasi diperlukan.

"Realitasnya juga pak SBY menginginkan tidak ada persoalan. Dan bagi Pak SBY juga tidak ada persoalan sampai hari ini. Mungkin saja ada kesalahpahaman," katanya.

Namun, dia meminta semua pihak juga mendukung upaya rekonsiliasi ini terjadi. Jangan sampai ada mencoba memanas-manasi keadaan yang sudah mulai mendingin.

"Maka itu seluruh instrumen yang dekat dengan baik itu Bu Mega maupun Pak SBY, ayo kita buka jalan, jangan ada kompor-kompor yang memanasi," kata Herman.

"Saya sering mendapat arahan dari Pak SBY tidak ada persoalan. Tinggal bagaimana Bu Mega membuka ruang yang cukup bagi silaturahmi Pak SBY dan kemudian ini menjadi rekonsiliasi, dan memecah barier. Dan ini akan menjadi kekuatan moril bangsa untuk ke depan kita yang lebih baik," pungkasnya. 

Rekomendasi