ERA.id - Nama Gedung DPR RI menjadi 'bulan-bulanan' publik lantaran diubah dengan berbagai olokan di Google Maps. Nama gedung DPR RI diubah menjadi berbagai olokan seperti 'gedung korupsi', 'perkumpulan tikus berdasi', 'kandang tikus', 'gedung tikus turu', 'peternakan tikus', hingga 'Dewan Penghianat Rakyat'.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPR RI Fraksi Golkar Dave Laksono mengaku tak tersinggung. Menurutnya, olokan itu justru harus jadi motivsi bagi para legislator untuk meningkatkan kinerja.
"Itu adalah bagian pecutan untuk para anggota dewan termasuk saya sendiri untuk terus bagaimana kita bekerja menjawab kebutuhan masyarakat," kata Dave di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/7/2023).
Menurutnya, olokan itu tidak perlu ditanggapi sebagai bentuk hinaan. Sebaliknya, harus menjadi koreksi diri sebagai legislator, sehingga benar-benar bisa bekerja untuk rakyat.
"Jadi jangan kita menganggap itu sesuatu yang merendahkan atau menghinakan tapi justru ini menjadi koreksi untuk kita lebih memperbaiki diri melayakan kita dalam kita menyuarakan apa yang menjadi kendala permasalahan," ucap Dave.
Lebih lanjut, dia menilai, DPR RI juga tidak perlu sampai meminta pihak Google untuk menghapus nama-nama berkonotasi negatif.
Sebab menurutnya, hal itu justru makin memperburuk citra DPR RI. Padahal nama-nama itu hanya aspirasi dari masyarakat yang belum puas dengan kinerja para wakilnya di parlemen.
"Gini, kalau misalnya apa, kita minta google cabut satu-satu justru akhirnya akan lebih jelek dari pada kita. Jadi kita jawab dengan hasil kerja," pungkasnya.
-
Trend30 Aug 2024 22:00
Scam di Google Maps? Lakukan Langkah Berikut Agar Tidak Tertipu
-
Tekno06 Jul 2023 22:02
Begini Cara Mengganti Nama di Google Maps agar Lokasi Mudah Ditemukan
-
Eksplanasi12 Jan 2023 12:12
Sebuah Panduan Membaca Google Maps Agar Tidak Tersesat
-
Lounge06 May 2019 16:08
Rumah Prabowo di Google Maps Jadi Istana Presiden Kertanegara