ERA.id - Anggota Tim Delapan Koalisi Perubahan Sudirman Said mengaku heran dengan sikap pemerintah yang kerap mencari-cari kekurangan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hal ini menanggapi rencana pemerintah merenovasi Jakarta International Stadium (JIS) jelang Piala Dunia U-17.
"Kok pemerintah pusat seperti terus mencari-cari kekurangan? Masyarakat pasti memiilki pertanyaan yang sama, apa salahnya mengakui ada karya anak bangsa yang bermutu tinggi," kata Sudirman melalui keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (6/7/2023).
Dia pun tak heran apabila rencana renovasi JIS belakangan menimbulkan pro dan kontra hingga memunculkan dugaan bernuansa politis, serta dikaitkan dengan isu penjegalan Anies sebagai bakal calon presiden (bacapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menurutnya, ini bukan pertama kalinya pemerintah mencari-cari kekurangan Anies. Dia lantas menyinggung ajang Formula E hingga trotoar dan jalur pesepeda yang dibongkar.
"Juga cerita sodetan kali Ciliwung yang mengada-ada. Semuanya bukan didasari argumen teknis dan profesional, tetapi didasari perpektif politik," ucap Sudirman.
Mantan Menteri ESDM itu juga mempertanyaan pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo yang tak memasukan JIS ke dalam daftar stadion sepak bola yang memenuhi standar FIFA.
Padahal, menurutnya banyak lembaga internasional, lembaga profesi dan pesepakbola internasional yang memberikan apresiasi pada kualitas stadion JIS.
"Apa karena JIS yang membangun Anies lantas dipermasalahkan? Mengapa tidak mempermasalahkan stadion-stadion yang lain? Apakah JIS sedemikian bermasalah sehingga tidak layak diajukan sebagai salah satu venue?" kata Sudirman.
Dia lantas meminta supaya pemerintah mengakhiri polemik rencana renovasi JIS. Sebaiknya penilaian layak atau tidaknya diserahkan kepada FIFA.
"Serahkan segala sesuatunya pada ahlinya," katanya.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut harus keroyokan untuk membenahi Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang belum sempurna.
Di lokasi yang sama, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan banyak ketidaksempurnaan JIS yang perlu perbaikan, salah satunya akses masuk yang saat ini cuma ada satu.
"Akses yang tersedia cuma ada satu, menurut saya ini berbahaya sekali sekuritinya. Apalagi lingkungannya ini lingkungan berpenduduk," kata Basuki saat meninjau JIS, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (4/7).
Basuki mengatakan untuk menyempurnakan JIS, maka perlu ditambah lima akses lagi. Salah satunya di sisi timur dibangun jembatan penyeberangan orang menuju pintu karnaval Ancol.
Sebagai solusi, kata Basuki, pintu itu akan dibongkar agar akses bisa diperlebar dan berguna sebagai akses pemain yang akan bertanding.
"Kondisi sekarang bus enggak bisa masuk karena ada pintu tiket di situ. Jadi itu dilebarkan," kata Basuki.
Selanjutnya soal rumput, menurut ahli agronomi rumput bernama Kamal, rumput belum sesuai dengan hasil evaluasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) saat mengevaluasi rumput 22 stadion di Indonesia untuk Piala Dunia.
Ketum PSSI Erick Thohir mengatakan ahli agronomi rumput tersebut memperkirakan perbaikan rumput dapat memakan waktu tiga bulan. Permasalahan rumput tersebut adalah media tanam sintesis, sehingga akar rumput alami tidak masuk ke dalam tanah.
"Kalau jenis rumputnya sama dengan yang digunakan di Si Jalak Harupat, Gelora Bung Tomo, di Palembang, sama jenisnya. Solusinya, menurut Pak Kamal adalah memindahkan rumput yang sudah jadi seperti pekerjaan kita di GBK waktu Asian Games," kata Erick.