ERA.id - Politisi Hanura Inas Nasrullah menepis narasi bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, bakal menjadi bakal calon wakil presiden.
"Yang membuat narasi tersebut miskin ilmu politiknya," kata Inas dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin kemarin.
Menurut Inas, Ganjar bisa memenangkan kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal itu dikatakannya karena menilai Ganjar memiliki elektabilitas tinggi dan telah mendapat dukungan dari PDI Perjuangan, sebagai satu-satunya partai yang bisa mengusung capres-cawapres tanpa berkoalisi dengan partai lain.
"Bukankah Ganjar Pranowo diusung untuk menjadi capres oleh PDI Perjuangan yang memiliki suara terbanyak dalam pilpres yang lalu? Ganjar Pranowo punya modal besar untuk menarik minat partai lain bergabung, yakni elektabilitas yang tinggi dan sudah memenuhi PT (presidential threshold), mau apa lagi?” ucapnya.
Atas alasan itu, Inas mengajak partai politik lain yang belum menentukan keputusan politiknya untuk berkoalisi mendukung Ganjar sebagai capres. "Segera, deh, partai-partai yang masih 'jomblo' agar bergabung dengan Ganjar Pranowo," ucap dia.
Diketahui, Ganjar Pranowo telah mendapat dukungan dari PDI Perjuangan, Partai Hanura, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Selain partai-partai tersebut, partai lain juga diprediksi bakal merapatkan barisan kepada Ganjar, salah satunya Partai Golkar.
Pertemuan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Kamis (27/7) dinilai menunjukkan sinyal positif. Dari pertemuan itu, PDI Perjuangan dan Partai Golkar sepakat membentuk tim teknis kerja sama.
Dalam keterangan tertulis yang sama, Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengatakan kerja sama PDI Perjuangan dan Partai Golkar akan segera disepakati.
"Insya Allah kerja sama kedua partai tak lama lagi akan segera disepakati pimpinan kami masing-masing," kata Said Abdullah.