ERA.id - Polusi udara yang belakangan menjadi sorotan berdampak pada sejumlah aspek, termasul soal kesehatan. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Ginadi Sadikin memprediksi, hal itu menambah beban anggaran BPJS.
Hal itu disampaikan dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR pada Rabu (30/8/2023).
Awalnya, Budi menjelaskan, polusi udara berdampak bagi kesehatan. Sejumlah penyakit yang paling banyak diidap masyarakat karena kualitas udara buruk yaitu ISPA dan pneumonia.
"Pneumonia adalah infeksi di paru, ISPA adalah infeksi di saluran paru. Dua duanya infeksi, nah infeksi ini bisa disebabkan oleh polusi udara," kata Budi.
Dia mengungkapkan, anggaran belanja BPJS akibat penyakit tersebut mencapai Rp10 triliun pada tahun 2022. Jumlah tersebut diprediksi meningkat di tahun 2023 karena polusi udara.
"Dan total belanja BPJS untuk penyakit ini adalah Rp10 triliun, tahun lalu. Jadi pasti kalau naik, tahun 2023 pasti akan naik lagi dari Rp10 triliun," kata Budi.
Selain ISPA dan pneumonia, sejumlah penyakit lainnya yang disebabkan polusi udara antara lain Tubercolosis (TBC).
Namun, oolusi udara paling besar persentasenya berkontribusi pada penyakit PPOK 37 persen. Lalu, Pneumonia 32 persen, Asma 28 persen, dan kanker paru 13 persen.
"TBC itu kecil-lah pengaruhnya, polusi udara itu besarnya di PPOK, pneumonia, dan asma," jelas Budi.