Tim Editor
ERA.id - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais dan Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi sedang gencar mengampanyekan bahaya VPN dan pornografi. Dalam unggahannya keduanya di Instagram dituliskan narasi "Matikan VPN, 90 persen masalah pornografi selesai!".
"Insha Allah! Mengeluarkan uang hingga 200 milyar untuk membeli alat sensor konten pornografi, seperti yang dilakukan Kominfo, tidaklah cukup. Perlu ditutup pintu-pintu lain, di antaranya seperti VPN dan WARP," tulis Ridho dalam unggahan Instagramnya @ridhorahmadiofficial dikutip Senin (11/9/2023).
Ia juga menuliskan persoalan VPN dan konten pornografi ini memang kembali pada kemauan pemerintah yang memiliki wewenang. "Kembali ke good will pemerintah yang diberi otoritas penuh untuk mengatur lalu lintas informasi yang masuk ke alam digital Indonesia. Kita tunggu," katanya.
Dalam unggahan video akun Instagramnya, Ridho juga menyebutkan ada dua solusi terkait hal ini. Pertama, regulasi. Ia menyebutkan ada Undang-undang (UU) ITE dan UU Perlindungan Data Pribadi. Persoalannya, kedua UU tersebut belum utuh, terintegrasi, dan dianggap masih "berserakan" untuk mencegah atau menindak konten pornografi.
"Ini harusnya jadi proyek prioritas DPR bersama pemerintah untuk membuat UU yang menjadi payung untuk kedaulatan digital Indonesia. Mengatur dari pornografi dan segala macam," katanya.
Menurutnya, kalau mau menyelesaikan pornografi maka cukup dengan mematikan VPN. Sehingga masalah ini bisa diselesaikan dengan murah dan simpel. Apalagi sampai menganggarkan ratusan triliun untuk membeli alat filter pornografi.
"Padahal kalau kita matikan VPN mungkin 90 persen masalah pornorgrafi itu sudah bisa kita selesaikan," katanya.
