Tim Editor
ERA.id - Lima bulan sebelum perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menunjuk Kaesang Pangarep sebagai ketua umum partai berlambang bunga mawar yang ketiga. Bahkan, penunjukan itu kurang dari satu bulan dari pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2024.
Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, hal itu hanya kebetulan belaka. Partainya tidak pernah merencanakan menunjuk ketua umum baru di tengah tahun politik.
"Soal timing, kita sih maunya kalau bisa lebih jauh lagi sebelum pemilu, lebih baik lagi. Tapi soal timing ini kan kadang juga ada unsur yang enggak bisa kita atur," kata Grace di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023) malam.
"Jadi memang kebetulan akhirnya kemantapan itu didapatkan sekarang," tambahnya.
Grace mengklaim, PSI sudah lama berkomunikasi dengan Kaesang terkait keputusan bergabung dan tawaran menjadi ketua umum.
Menurutnya, komunikasi antara PSI dengan Kaesang berjalan dengan baik, sehingga prosesnya pun lebih cepat.
"Interaksinya sebenarnya sudah lama, rasa nyamannya sudah lama sehingga kemudian berujung pada titik temu pada hari ini. Memang prosesya mudah, jadi cepat," ucapnya.
Kaesang mendapatkan mandat menjadi ketua umum PSI dalam forum Kopi darat Nasional (Kopdarnas) PSI. Mandat tersebut dipertegas melaui surat keputusan Dewan Pembina PSI.
Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni menambahkan, meskipun proses cepat, namun pengangkatan Kaesang sebagai ketua umum partainya ditetapkan melalui forum yang demokratis.
Hal ini menanggapi singaktnya waktu dari Kaesang memuskan bergabung dengan PSI hingga akhirnya menjadi ketua umum.
"Forum (Kopdarnas PSI) memutuskan untuk memberikan sebuah rekomendasi kepada Dewan Pembina PSI bahwa Mas Kaesang, aspirasinya, Mas Keasang menjadi ketua umum. Pada saat itu juga tadi SK diterbitkan yang tadi dibacakan oleh Sis Grace, dan kemudian Mas Kaesang secara resmi diangkat menjadi ketua umum," paparnya.
"Jadi (pengangkatan Kaesang sebagai ketua umum PSI) melalui forum yang sangat demokratis," pungkas Juli.
