Alasan Yenny Wahid dan Barisan Gus Dur Resmi Dukung Ganjar-Mahfud MD: Karena Kedekatan Hati Kami

| 27 Oct 2023 19:30
Alasan Yenny Wahid dan Barisan Gus Dur Resmi Dukung Ganjar-Mahfud MD: Karena Kedekatan Hati Kami
Yenny Wahid (Antara)

ERA.id - Putri presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid resmi mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Dia menilai ada kedekatan rasa dengan Mahfud.

“Karena kedekatan roso tersebut, kedekatan hati kami tersebut, maka kami barisan para kader Gus Dur menyatakan untuk mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD,” ujar Yenny disambut riuh tepuk tangan.

Yenny menegaskan Mahfud merupakan sosok yang dekat dengan keluarganya dan para pendukung Gus Dur. Dia berkata Mahfud adalah orang Nahdlatul Ulama dan kader Gusdurian.

Kedekatan antara pihaknya dengan Mahfud disebut sudah berlangsung lama, yakni sejak Gus Dur masih hidup.

“Kami melihat Pak Mahfud MD merupakan sosok yang dibawa Gus Dur untuk menegakkan hukum di Indonesia. Konsistensi Mahfud MD dalam hal ini telah teruji,” ujarnya.

Yenny menilai Mahfud merupakan sosok yang bersama Gus Dur memperjuangkan pluralisme.

“Dia (Mahfud) teguh memperjuangan itu dari masa ke masa,” ujar Yenny.

Di sisi lain, Yenny mengingatkan Pilpres  2024 harus diselenggarakan secara demokratis. Dia tidak ingin Pilpres diisi dengan narasi caci maki karena perbedaan pilihan.

“Jangan sampai Pilpres membuat pecah belah bangsa, hadapi dengan riang gembira,” ujar Yenny.

Yenny Wahid yang memiliki nama asli Zannuba Ariffah Chafsoh merupakan aktivis Nahdlatul Ulama, dan direktur Wahid Institute. Dia adalah anak kedua dari pasangan Gus Dur dan Sinta Nuriyah. Ia mempunyai seorang kakak, Alisa Wahid dan dua orang adik, Anita Wahid dan Inayah Wahid.

Yenny bukan orang baru dalam dunia pemerintahan, dia pernah dipercaya menjadi staf khusus bidang Komunikasi Politik pemerintahan Presiden Gus Dur dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Yenny merupakan alumni Universitas Indonesia, Universitas Trisakti, dan Universitas Harvard. Dia juga tercatat pernah menjadi wartawan The Sydney Morning Herald dan The Age (Melbourne).

Rekomendasi