Menko PMK Akui Belum Bisa Pastikan Jumlah Kematian Warga Akibat Kelaparan di Yahukimo

| 30 Oct 2023 12:52
Menko PMK Akui Belum Bisa Pastikan Jumlah Kematian Warga Akibat Kelaparan di Yahukimo
Warga menurunkan bahan makanan dari pesawat terbang di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Kamis (26/10/2023). (ANTARA FOTO/HO/Humas BNPB/wpa/Spt)

ERA.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyebut penyaluran bantuan pangan ke Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, berjalan dengan baik.

"Sejauh ini tidak ada hambatan, sangat baik. Bukan hanya saat ini saja, tetapi waktu terjadi kurang pangan di Agandugume, Lambewi, dan Konawe juga lancar-lancar saja," kata Muhadjir saat ditemui usai acara perbincangan "Suara Pemuda Menentukan Nasib Bangsa" di Jakarta dikutip dari Antara, Senin (30/10/2023).

Muhadjir mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan peninjauan ke Yahukimo untuk memastikan langsung distribusi bantuan ke daerah tersebut.

Kementerian teknis di bawah Kemenko PMK, seperti Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan, juga sudah mulai menyalurkan bantuan ke daerah tersebut.

Namun demikian, hingga kini, Muhadjir belum bisa memastikan berapa jumlah kematian warga terdampak bencana kelaparan di Yahukimo.

"Jadi, kami akan lihat apakah itu kematian biasa, karena kelaparan, atau karena yang lain; tetapi, orang meninggal setiap hari selalu terjadi. Jadi, kami belum bisa mengkategorikan berapa yang mati disebabkan kelaparan," jelas Muhadjir.

Untuk mengatasi permasalahan pangan di wilayah Papua, Muhadjir mengatakan Pemerintah sedang membangun gudang pangan di beberapa lokasi, mulai dari Distrik Sinak dan Agandugume.

"Di Agandugume nanti (ada) tempat pergudangan kecil, sementara di Sinak akan ada pergudangan besar yang akan dijadikan pusat pendistribusian pangan untuk beberapa daerah lain," ujarnya.

Sebelumnya, dikabarkan sebanyak 23 warga meninggal dunia akibat kelaparan di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Bencana kelaparan itu terjadi diduga akibat gagal panen karena terdampak cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut.

Rekomendasi